DEMI menjaga basis “keramat” PDI Perjuangan di Jawa Tengah (Jateng), Ketua DPP PDIP Puan Maharani harus turun tangan. Puan yang juga berasal dari dapil Jateng harus menginisiasi terbentuknya kembali kepercayaan masyarakat usai mendapat respon negatif dari Ganjar Pranowo.
Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto mengatakan, PDIP dikenal sebagai partainya wong cilik. Sehingga, sudah semestinya PDIP bersikap dan membela warga Wadas yang teraniaya dan terancam diusir dari tanahnya hanya karena alasan proyek strategis nasional.
“Dikhawatirkan akibat respon negatif Gubernur Jateng yang terkesan tidak berpihak kepada masyarakat akan menggerus dukungan traditional PDIP, khususnya di wilayah Purworejo,” ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/2).
Baca Juga:Terungkap Alasan Tunggal Jati Nusantara Ritual Laut di Pantai PayanganRitual Tunggal Jati Nusantara Berujung Maut di Pantai Payangan, Berikut Daftar Korban Meninggal Dunia
Dalam momen saat ini, Puan Maharani mestinya bisa memiliki inisiatif lebih dengan cepat merespon dan berdiri bersama masyarakat Wadas. Dengan kapasitasnya sebagai Ketua DPR RI, Puan bisa merebut hati masyarakat dengan berdiri paling depan menentang penggusuran sewenang-wenang oleh penguasa
“Demi menjaga basis ‘keramat’ PDIP di Jateng, Mbak Puan bisa menginisiasi terbentuknya kembali kepercayaan masyarakat Jawa Tengah. Saat ini mungkin momen Mbak Puan dapat mengerek elektabilitasnya asalkan berpihak kepada masyarakat sesuai dengan kapasitasnya sebagai ketua DPR,” pungkas Satyo. (*)