PT Jasa Raharja (Persero) mengungkapkan fakta mengenai penyebab kecelakaan lalu lintas. Tercatat, pada awal tahun 2022 dikejutkan oleh beberapa kejadian memilukan kecelakaan lalu lintas yang menelan banyak korban jiwa.
Fakta ini merupakan kesimpulan hasil kajian yang dilakukan Jasa Raharja bersama Universitas Airlangga Surabaya.
Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono mengatakan, kecelakaan yang terjadi saat ini selain karena faktor kendaraan yang tidak layak untuk dioperasionalkan juga terkait human error atau kelalaian manusia menjadi faktor dominan kecelakaan lalu lintas di Indonesia .
Baca Juga:Borong 42 Pesawat Tempur Rafale Buatan Perancis, Begini Spesifikasi dan KehebatannyaAda Potensi Kenaikan Harga Komoditas Gula di Pasar Tradisional hingga Ramadan
Menurut Rivan, human error pada pengendara mobil terjadi akibat kesalahan manusia seperti kelelahan, mengantuk dan kehilangan konsentrasi lalu didukung dengan perilaku berkendara dengan kecepatan tinggi.
“Hal tersebut merupakan bentuk human errors, yang disebabkan oleh banyaknya aktivitas dan kurangnya istirahat” kata Rivan dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (11/2/2022).
Sedangkan pada pengendara motor, human errors berupa berkendara dengan kecepatan tinggi saat berkendara disebabkan karena kurangnya pengetahuan, kondisi fisik dan kondisi mental yang kurang memadai.
Diketahui beberapa kejadian peristiwa kecelakaan yang menjadi perhatian media dan masyarakat antara lain di persimpangan Muara Rapak, Kota Balikpapan, yang menewaskan empat orang dan empat orang luka berat pada Jumat (21/1/2022). Diduga kecelakaan disebabkan truk tronton mengalami rem blong.
Kamis 3 Februari 2022 dinihari, enam orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut di jalan Doloksanggul-Pakkat KM 02-03, tepatnya di Desa Hutabagasan, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Kabar menyedihkan baru saja diterima beberapa hari yang lalu dari Bantul, Yogyakarta, tepatnya hari Minggu 6 Februari 2022, satu unit bus pariwisata menabrak tebing dan menyebabkan 13 orang di dalamnya meninggal dunia.
Sementara itu Dirops Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana mengatakan, pada tahun 2021 penyerahan santunan Jasa Raharja mengalami kenaikan 3,2% dibanding tahun 2020, namun terjadi penurunan jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang disantuni Jasa Raharja sebanyak 0,3%.
Baca Juga:Harga Kedelai Impor Dipastikan Naik hingga Juli 2022, Tahu Tempe Bakalan Mahal?YLKI Beberkan Harga hingga Soal Akses Migor Jadi Keluhan Warga
“Dengan kata lain terjadi peningkatan Fatalitas pada korban kecelakaan Lalu Lintas yang disantuni Jasa Raharja” ujar Dewi Aryani.
Data menunjukan faktor penyebab kecelakaan berasal dari 61% human errors, 9% faktor kendaraan, 30% faktor prasarana dan lingkungan.