Dalam percakapan itu, Fauziah menjawab jika sebentar lagi sepeda akan diantar oleh saudaranya, bernama Hariezan Agustian Syah (Ari). Ia berangkat sekolah pukul 11.35 sambil mengantarkan sepeda yang akan digunakan adiknya di gudang pabrik pengolahan minyak kelapa. Dari lokasi gudang, Ari berjalan menuju jalan raya, menaiki oplet melanjutkan perjalanannya menuju SMA Muhammadiyah di Sungai Bakau Kecil.
Pukul 13.00, Fauziah bersiap-siap mengakhiri waktu istirahatnya. Ia akan kembali bekerja ke pabrik pengolahan minyak kelapa. Namun sudah lebih dari satu jam, keponakannya tidak kunjung tiba di rumah. Ia sempat menghubungi Harnovia melalui telepon genggam, namun nomor telepon keponakannya itu, sudah tidak aktif.
Ketika pulang pukul 17.00, Fauziah tidak mendapati Harnovia. Ia gelisah, pasalnya hari sudah semakin larut, namun anak dari saudaranya itu tidak kunjung pulang. Ia berusaha mencari korban, menanyakan keberadaan keponakannya kepada teman sekolahnya, bernama Dwi. Namun korban tetap tidak ditemukan.
Baca Juga:Buname dari Hasil Tes PCR Sebelum Konsumen Lakukan Tes hingga Bosnya Tersandung e-KTPCandi Borobudur, Prambanan, Pawon dan Mendut Resmi Jadi Tempat Ibadah Sedunia
Hari semakin larut. Tetapi Harnovia tetap belum juga menginjakkan kakinya di rumah. Fauziah semakin gelisah. Ia bergegas menuju kantor polisi, melaporkan jika keponakannya telah hilang.
Sementara warga sekitar yang mengetahui kabar hilangnya Harnovia, merasa terpanggil untuk melakukan pencarian. Mereka mencari di sekitaran pabrik, namun korban tetap tidak diketemukan.
Rabu, 19 Desember 2012, pencarian terhadap korban kembali dilakukan. Berbekal informasi dari orang pintar (dukun), warga bergerak menuju Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang. Tetapi upaya pencarian itu, tetap saja tidak membuahkan hasil.
Kamis, 20 Desember 2012 atau di hari ketiga sejak dikabarkan hilang. Harnovia akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa. Gadis berambut panjang sebahu itu, ditemukan di rawa, mengenakan seragam olahraga. Kondisi tubuhnya sudah membengkak. Ia diduga dibunuh dan diperkosa.
Lalu, siapa pelakunya?
“Saya harap ada langkah hukum dari Kapolri untuk membuka kembali kasus ini,” harap Adong.
Ia, adalah seorang wartawan dan penulis buku Harnovia: Diculik, Diperkosa dan Dibunuh, mencegat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigid Prabowo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kantor Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (19/1/2022) pagi.