SERUAN perdamaian atas krisis di perbatasan Ukraina dilakukan seorang atlet asal negara itu saat ia baru saja menyelesaikan pertandingannya di Olimpiade Beijing 2022, Jumat (11/2).
Atlet skeleton Vladyslav Heraskevych, 23 tahun, memampangkan sebuah poster kecil berwarna biru kuning, sesuai dengan warna bendera negaranya. Poster itu bertuliskan “Tidak Ada Perang di Ukraina” yang dia tunjukkan ke kamera televisi, setelah menyelesaikan putaran ketiganya.
“Itu posisi saya. Seperti orang normal lainnya, saya tidak ingin perang. Saya ingin perdamaian di negara saya, dan saya ingin perdamaian di dunia. Saya berjuang untuk itu, saya berjuang untuk perdamaian, ” katanya kepada wartawan, seperti dikutip dari Radio Liberty, Sabtu (12/2).
Baca Juga:Resmi, Muhammadiyah: 1 Ramadhan 1443 H Jatuh Hari Sabtu 2 April 2022Dugaan Korban Penganiayaan, Polisi Bongkar Dua Kuburan Penghuni Kerangkeng Rumah Bupati Langkat
Ia bercerita bahwa saat ini, di tanah airnya, situasi menjadi tegang. “Di mana-mana tersiar kabar soal invasi Rusia dan juga kabar tentang persediaan senjata. Juga ada beberapa tentara berjaga. Itu sungguh tidak bagus. Jadi sebelum semuanya dimulai, saya ingin menunjukkan posisi saya kepada dunia,” katanya.
Heraskevych, yang gagal meraih medali, mengatakan bahwa semula ia tidak terlalu khawatir. Namun, situasi menjadi berbeda dengan banyaknya pemberitaan.
Ada kemungkinan bahwa Komite Olimpiade Internasional dapat menganggap tindakan Heraskevych sebagai pelanggaran Peraturan 50 Piagam Olimpiade. Aturan itu, sebagian, menyatakan bahwa “tidak ada jenis demonstrasi atau propaganda politik, agama, atau rasial yang diizinkan di situs, venue, atau area Olimpiade mana pun”.
Tapi itu juga bisa masuk ke wilayah abu-abu karena tanda itu tidak secara eksplisit tidak menghormati lawan atau mengkritik target politik apa pun.
Heraskevych berharap penyelenggara Olimpiade akan mendukungnya, karena dia yakin Olimpiade juga berjuang untuk perdamaian, untuk negara-negara bersatu bukan untuk perang. (*)