YAYASAN Sultan Hamid II selalu menginventarisir hasil-hasil penelitian ilmiah dari Civitas Akademika dalam mengadvokasi proposisi kebenaran sejarah tentang Sultan Hamid II dan Lambang Negara kita Garuda Pancasila. Setidaknya sudah ada beberapa hasil penelitian hingga hari ini yang terekam di beberapa pangkalan data, repositori, jurnal atau publikasi ilmiah.
Ada hasil riset Uun Mahdar yang mengkaji Lambang Negara dari perspektif hak cipta di Universitas Padjajaran, kemudian tentang Sejarah Hukum Lambang Negara RI Garuda Pancasila oleh Turiman Faturrahman Nur di Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Dilanjutkan dengan hasil tesis tentang Studi Kasus tuduhan Makar terhadap Sultan Hamid II oleh Anshari Dimyati yang diterbitkan pula di Jurnal Hukum dan Pembangunan Universitas Indonesia. Adapula yang meneliti Lambang Negara di Universitas Lambung Mangkurat – Banjarmasin.
Sejak lama, dari sekian hasil penelitian itu, kini hadir Hasil Penelitian Mahasiswa Arsitektur dari Universitas Tanjungpura – Pontianak Kalimantan Barat dengan judul penelitian “Galeri Sultan Hamid II di Pontianak”. Sejak beberapa waktu yang lalu, saya menemukan artikel jurnal ini di mesin pencarian internet. Hasil riset yang dipublikasi di Jurnal online Mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura itu atas nama Fairus Adhailami.
Baca Juga:Konflik Ukraina-Rusia Memanas, Joe Biden: Warga AS Harus Pergi SekarangInsiden Transjakarta Terulang, Pengamat Transportasi: Semua Direksi Harus Diganti
Dengan kesadaran bersejarah yang tinggi dan kebanggaan atas keberadaan tokoh bangsa dari Pontianak – Kalimantan Barat, tampak keinginannya yang besar untuk melakukan proses pencarian data dan berimajinasi untuk menuangkan gambaran atau wadah Galeri terhadap sejarah Sultan Hamid II dan ciptaannya Lambang Negara. Yang saya suka, dan satu frekuensi pula, letak Galeri Sultan Hamid II yang sketsa atau gambar tersebut dibuatnya berada di Jl. Sultan Hamid II, Pontianak Timur.
Bagaimana tidak bangga, kalau semua anak bangsa sadar akan sejarah sebagai potensi pariwisata dan rasa kebangsaan yang tinggi untuk mewujudkan Kalimantan Barat menjadi lebih baik. Di sisi lain, pada 28 Januari 2022 yang lalu, Gubernur Kalimantan Barat meresmikan Gedung Galeri Hasil Hutan Kalimantan Barat di Jalan Veteran. Bukankah akan lengkap kalau kita juga dapat menghadirkan galeri lain sebagai khazanah atau kekayaan kebudayaan dan sejarah Kota ini? Yaitu Galeri Sultan Hamid II?