KERAJAAN Pajajaran bukanlah nama sebuah kerajaan, sebab nama kerajaan yang sebenarnya adalah kerjaan Sunda.
Pajajaran merupakan ibu kota atau pusat kekuasaan kerajaan Sunda selama masa Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi yaitu Pakwan Pajajaran yang terleta di wilayah Kota Bogor.
“Ada teori yang dikemukakan Robert von Haine-Geldern, kerajaan di Asia Tenggara umumnya disebut dengan nama ibu kotanya,” tutur Guru Besar FIB Unpad Prof. Dr. Nina Herlina Lubis.
Baca Juga:Jokowi: Tidak Pernah Terlintas Sedikit Pun Menempuh Cara Inkonstitusional Mengatasnamakan Pandemi Covid-19Kemenkes Prediksi Tren Peningkatan Omicron Awal Maret
Ibu kota kerajaan juga diyakini sebagai mikrokosmo dalam kepercayaan mereka, dan cukup menyebut nama mikrokosmo, maka Sunda berarti menyebut seluruh wilayah kerajaan.
“Itu sebabnya yang beken sekarang itu Pajajaran, padahal yang betul kerajaan Sunda, Itulah kita harus berpengaruh pada sumber primer,” jelas Nina
Dalam riwayatnya, diketahui bahwa Kerajaan Singasari dan Majapahit yang menguasai hampir seluruh wilayah Asia Tenggara pun tidak pernah mampu untuk menaklukan Kerajaan Pajajaran.
Padahal luas Kerajaan Pajajaran hanya sepertiga atau seperdelapan Pulau Jawa. Berbagai wilayah di Jawa dikuasai Kerajaan Majapahit kala itu.
Apabila dulu Pajajaran bisa bekerja sama dengan Majapahit mungkin saja akan terjadi akulturasi budaya dan tercipta rumpun suku baru dengan adat budaya serta bahasa baru.
Sikap Kerajaan Pajajaran yang tidak mau tunduk kepada Majapahit membuat tidak adanya percampuran budaya antara Sunda maupun Jawa.
Keteguhan rakyat Kerajaan Pajajaran dalam mempertahankan adat dan budayanya dari pengaruh Jawa oleh Kerajaan Majapahit, membuat orang Sunda sedikit berbeda dengan orang-orang yang tinggal di Pulau Jawa pada umumnya.
Baca Juga:Amnesty Internasional Indonesia: Presiden Jokowi dan Gubernur Ganjar Harus Tanggung Jawab dalam Insiden Desa Wadas3 Tahun Pandemi Covid-19, Menkeu: Muncul Risiko Baru Global
Hingga kini, adat budaya dan bahasa Sunda masih terus lestari. Kerajaan Pajajaran adalah sebuah kerajaan Hindu di Tatar Pasundan yang didirikan oleh orang-orang dari etnis Sunda.
Pajajaran menguasai wilayah seluas 300 league atau sekitar 1.176 km, mencakup Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan Cimanuk, dan Sungai Cimanuk. Pusat pemerintahan atau ibu kota terakhir Pajajaran sebelum hancur oleh pasukan Islam dari Demak dan Banten berada di sebuah kota bernama Dayo.
Para ahli meyakini, Dayo yang dimaksud adalah kawasan yang meliputi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor di Jawa Barat saat ini. Hal ini diketahui dari sejumlah naskah-naskah kuno dan catatan perjalanan penjelajah Eropa.