TIM penyidik Polda Sumatera Utara (Polda Sumut) mengungkap fakta terbaru di kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin. Sejumlah orang mengalami penganiayaan. Selain korban tewas, polisi juga mendapati ada enam orang yang cacat akibat dianiaya.
“Sudah dilaporkan ke saya selain itu juga ada korban penganiayaan kurang lebih ada 6 yang sudah kita dapatkan,” kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Rabu (9/2).
Panca menegaskan akan terus melakukan penyelidikan di kerangkeng yang berada di rumah pribadi Terbit Rencana Peranginangin. Apalagi, sebelumnya temuan Polda Sumut dan Komnas HAM menyimpulkan terdapat hilangnya nyawa di kerangkeng tersebut.
“Selain itu ada yang kita temukan korban cacat,” kata Panca.
Baca Juga:Fakta Baru Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat, Polisi: 656 Penghuni Sejak Tahun 2010Gegara Ingin Punya Anak Laki-Laki, Dukun Tancapkan Paku ke Kepala Perempuan Hamil
Panca mengatakan sejauh ini sudah 63 orang yang dimintai keterangan. Dia berharap masyarakat berani memberikan kesaksian ke polisi.
“Yang jelas tim sudah memeriksa sampai saat ini ada 63 saksi, baik orang yang pernah tinggal di tempat itu, ataupun keluarganya. Serta orang orang yang mengetahui dugaan pidana yang terjadi selama di tempat tersebut,” ucapnya.
Diketahui, keberadaan kerangkeng manusia di rumah pribadi Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin yang diklaim sebagai tempat rehabilitasi pecandu narkoba terus menjadi pembicaraan.
Dari penyelidikan yang dilakukan Polda Sumut, ternyata sudah 656 orang yang dititipkan di tempat itu sejak tahun 2010. Orang orang yang dititipkan di sana tak semua berasal dari korban penyalahgunaan narkoba.
Akan tetapi dari berbagai latarbelakang berbeda atau disebut dengan orang-orang yang nakal.