KOMISI VI DPR RI memberikan dukungan pada langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang membentuk Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara.
Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan meminta agar pelaksanaannya, PMO Kopi Nusantara dilaksanakan dengan baik sehingga membawa dampak positif bagi petani kopi.
“PMO ini sangat baik, bermanfaat buat pengembangan kopi nasional bila benar-benar dijalankan. Kami sangat mendukung,” ujar Nasim kepada wartawan, Kamis (10/2).
Baca Juga:HP Android Anda Lemot? Begini Cara Menghapus Data CacheKontroversi Ka’bah Metaverse
Pihak-pihak yang terlibat dalam PMO Kopi Nusantara, kata Nasim, harus bersinergi satu sama lain.
“Dari BUMN-nya sendiri yang telah ditentukan yaitu seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, Pupuk Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, hingga Rajawali Nusantara Indonesia, maupun pihak swasta dan asosiasi hingga petani kopi itu sendiri,” katanya.
Menurutnya, potensi kopi di daerah pemilihannya yakni di Jawa Timur besar, seperti di Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo. Karena sejauh ini, pengembangan kopi dilakukan oleh petani dengan menggandeng pihak lain secara mandiri.
“Itu sangat luar biasa trah perkopiannya hingga terkenal keluar negeri melalui berbagai event, sangat unggul. Kita akan lihat, tinggal bagaimana perhatian PMO terhadap pertanian. Baik kebutuhan hulu hingga hilirnya, baik lahannya, pupuknya, perawatannya, pengembangannya sampai pada pemasarannya,” jelasnya
Terlebih, lanjut legislator PKB ini, di Kabupaten Bondowoso sudah familiar dikenal masyarakat Jatim dan Indonesia pada umumnya sebagai republik kopinya Indonesia. Begitu juga di Kabupaten Situbondo yang terkenal dengan luwak kopinya melalui Perkebunan Kopi Kayumas.
“Sudah terkenal image republik kopi, juga Situbondo Kayumas terkenal dengan luwak kopi, juga lain-lainnya. Kami harap, PMO Kopi Nusantara bisa benar-benar menjadi motor regulasi ke depan lebih nyata,” pungkas Nasim.