Kendati begitu, respons untuk meredam tingkat inflasi dilakukan Bank Sentral AS dengan mempercepat pengurangan stimulus di AS atau quantitative easing dan menaikkan suku bunga acuan. “(Inflasi yang tinggi) akan timbulkan respon kenaikan suku bunga munculnya tappering, kita bicara inflasi dunia respons tappering, likuiditas global diperketat dan interest rate akan naik dan mulai terjadi Maret nanti,” kata dia.
Lebih lanjut, Menkeu mengatakan pasar saat ini melakukan spekulasi terkait seberapa cepat dan seberapa tinggi kebijakan tapering off yang akan ditempuh The Fed. Pasalnya kebijakan ini akan memberikan pengaruh pada pasar keuangan berbagai negara.
“Tapi pertanyaan pasar saat ini, how fast and how high. Ini akan menimbulkan komplikasi sebab antarnegara ada capital flow dan timbulkan dinamika dan voltalitas sisi arus modal, interest rate antarnegara dan timbulkan dampak potensi lemahkan pemulihan ekonomi. Ini tantangan baru pada pemulihan ekonomi kita” ucapnya.
Baca Juga:Penulis Lirik Lagu Kukira Kau Rumah Alami Kekerasan, Aya Canina: Saya Sudah Lama MemendamPaus Emeritus Benediktus XVI Minta Pengampunan Atas Kasus Pelecehan Anak, tetapi Tidak Mengakui Kesalahannya
Selain itu, terdapat risiko lain terkait perubahan iklim yang akan terus mempengaruhi formulasi kebijakan pemerintah dalam mengawal pemulihan ekonomi nasional. (*)