PEMERINTAH terus mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Presidensi G20. Salah satunya mempersiapkan strategi menghadapi tantangan dunia pendidikan dan kebudayaan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyambut baik keberadaan Indonesia dalam pertemuan forum internasional tersebut. Kegiatan ini diharapkan menjadi titik balik kebangkitan dunia dari pandemi covid-19.
“Presidensi G20 Indonesia yang telah diterima Bapak Jokowi (Presdien Joko Widodo) menurut saya momentumnya sangat tepat, karena kita di Indonesia dan semua negara di dunia saat ini sedang berupaya bangkit dari pandemi covid-19,” kata Nadiem dalam Kick Off G20 on Education and Culture, Rabu, 9 Februari 2022.
Baca Juga:Hasil Survei Dewan Pers 70 Persen Pemahaman Wartawan Terhadap Kode Etik Masih Rendah66 Warga Wadas Dipulangkan Polisi
Nadiem menyebut dalam dunia pendidikan, pandemi membuat banyak hal dapat diambil sebagai pelajaran. Dia melirik perjuangan guru di tengah pandemi.
Nadiem melihat ketidakstabilan pelaksanaan pembelajaran bukan menjadi halangan guru membimbing murid menjadi generasi unggul. “Saya belajar dari para guru yang tidak menyerah untuk memastikan bahwa pembelajaran tetap berlangsung,” tutur dia.
Dia juga melihat seniman dan pelaku budaya terus menghasilkan karya-karya kreatif. Pelaku budaya menjadi lokomotif pelestarian warisan budaya Indonesia.
Selain itu, Nadiem menyadari penting untuk gotong royong di masa pandemi. Gotong royong adalah nilai dasar bangsa yang dapat dijadikan pegangan atas segala tantangan.
“Itulah kenapa Presidensi G20 Indonesia tahun ini mengangkat tema recover together, recover strong. Gotong royong adalah poin yang penting, gagasan mendasar yang menjalankan roda gerakan Merdeka Belajar,” tutur Nadiem. (*)