KLIKSATU.COM-Tabrakan beruntun terjadi di Tol Merak Km 74.900 A, Minggu 17 Oktober, sekitar pukul 21.50 WIB. Peristiwa itu melibatkan 3 kendaraan, truk tangki kimia B-9879-UFU, bus Putra Pelangi No.Pol BL-7519-AA, Honda Brio B-2995-SOM.
Menurut keterangan petugas kepolisian, truk tangki Hino No.Pol : B-9879-UFU yang saat itu dikemudikan oleh Rusdi Tamrin berjalan dari arah Merak menuju ke arah Tangerang, kemudian di duga kendaraan tersebut mengalami pecah ban depan kanan.
Kendaraan hilang kendali berbelok ke kanan menabrak pembatas jalan, lalu masuk ke jalur tol (arah Merak) dan terbalik. Beberapa saat kemudian datang bus Putra Pelangi No. Pol : BL-7519-AA yang dikemudikan oleh Amran yang datang dari arah Tangerang menuju Merak di lajur kanan dengan kencang. Sontak sopir bus berusaha menghindar ke kiri hingga terjadi serempetan dengan truk tangki lalu bus masuk ke parit Tol.
Baca Juga:Direktur Indomaret Meninggal Dunia karena Kecelakaan di Tol Cipularang, Ini Sosok Yan BastianGempa Guncang Bali, 243 Rumah Warga Rusak Berat di Karangasem
Bersamaan juga berjalan mobil Honda Brio B 2985 SOM yang dikemudikan oleh Tatang, dari arah yang sama dengan bus. Mobil Brio menabrak bagian bawah belakang hino truk tangki.
Akibat kecelakaan itu, terdapat satu orang penumpang bus Putra Pelangi yang meninggal dunia di lokasi kejadian, dan 28 orang lainnya luka-luka. Para korban telah dievakuasi ke RS Sari Asih dan RS. Drajat Prawira Negara Serang.
Menurut keterangan Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Rudy Purnomo, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dansat Brimob untuk membantu penanggulangan bahan kimia yang tumpah dari kendaraan truk.
Petugas Ditlantas yang datang ke lokasi kejadian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) awal dan mengevakuasi kendaraan. Penyidikan dan Penyelidikan terkait kasus laka tersebut kini ditangani penyidik Ditlantas Polda Banten.
Sementara itu Kabidhumas Polda Banten meminta agar para pengendara disiplin dan mematuhi rambu peringatan saat berkendara terutama di jalan tol. “Jaga keselamatan karena keluarga menanti di rumah.” ujar AKBP Shinto Silitonga. (*)