Rumah Sakit (RS) Ciputra Hospital, Tangerang, menolak membuka hasil pemeriksaan medis mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Serang, Banten. Mahasiswa bernama Muhammad Fariz Amrullah diketahui menjadi korban tindakan kekerasan aparat kepolisian saat demo HUT ke-389 Kabupaten Tangerang, Tangerang, Rabu (13/19) lalu.
Saat memberikan keterangan (16/10), Koordinator Tim Dokter RS Ciputra Hospital, dr Andre Satria Gunawan mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap Fariz. Mulai dari kepala sampai tulang belakang, semua sudah diperiksa.
Namun Andre mengaku tidak bisa membeberkan hasil pemeriksaan medis tersebut ke publik. Andre hanya memastikan kondisi Fariz sudah membaik dan saat ini sudah diizinkan pulang. Meski demikian, Fariz harus rutin melakukan kontrol kesehatan setelah diperbolehkan pulang oleh tim dokter.
Baca Juga:Tokoh Sekuler Turki Mustafa Kemal Ataturk Jadi Nama Jalan, Ini Penjelasan Wagub DKIBukan ‘Gelombang Panas’, Ini Penyebab Suhu di Indonesia di atas 36°C
Andre berharap tidak ada efek jangka panjang akibat tindak kekerasan yang dialami Fariz. Sehingga mahasiswa berusia 21 tahun itu bisa kembali melakukan aktivitas seperti sedia kala.
Sementara Fariz mengatakan bahwa kondisinya saat ini sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Meskipun di beberapa bagian tubuhnya masih terasa linu.
Sebelumnya pada Kamis (14/10), Fariz harus dilarikan ke RS Ciputra Hospital. Kondisi Fariz dikabarkan memburuk usai dibanting ala ‘smackdown’ oleh polisi saat demo HUT ke-389 Kabupaten Tangerang.Pundak dan lehernya tidak bisa digerakkan. Ia bahkan merasa pusing, muntah, dan sesak nafas.
Seperti diketahui, saat peringatan HUT ke-389 Kabupaten Tangerang, Fariz bersama teman-temannya dari Himpunan Mahasiswa Tangerang (Himata) menggelar aksi unjuk rasa di depan Puspemkab Tangerang, Rabu (13/10).
Aksi itu sempat ricuh saat dibubarkan polisi. Saat itu Fariz ditangkap polisi berseragam hitam. Meski tidak melawan, polisi tetap memperlakukan Fariz dengan keras. Bahkan tubuh Fariz dibanting ke aspal. Dalam kondisi tak sadarkan diri, seorang polisi lain sempat menendang tubuh Fariz. Akibatnya saat tersadar tubuh Fariz mengalami kejang-kejang.
Video kekerasan terhadap Fariz sempat beredar dan menjadi viral di media sosial (medsos). (ant)