Partai Golkar membuka peluang berkoalisi dengan partai politik manapun pada Pemilu 2024 mendatang, terlebih partai-partai pecahan Golkar, tak terkecuali dengan Partai Gerindra dan Partai NasDem.“Siapa saja kita masih terbuka, apalagi kita pernah punya sejarah bersama dengan partai-partai yang dulu pernah bersama kita di Golkar dan saya kita akan lebih mudah karena kita sama-sama punya platform yang sama,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam agenda ‘Dua Dasawarsa Kemenangan Golkar’ yang dikutip dari YouTube Sahabat Airlangga pada Minggu (17/10/2021).Doli bahkan mengaku bahwa partainya pernah bermimpi menjadi rumah bagi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh seperti sedia kala. Apalagi kedua tokoh itu termasuk jebolan Partai Golkar yang moncer dan dikenal luas publik.
“Partai Golkar pernah membayangkan bagaimana Golkar itu menjadi rumah besar bersama bagi yang sudah keluar. Katakanlah ada Pak Surya Paloh dengan NasDem-nya kan sukses, Prabowo dengan Gerindra-nya juga sukses,” kata Doli.
Doli mengatakan, pihaknya memang berniat mengajak Surya Paloh dan Prabowo Subianto kembali bergabung dengan Partai Golkar. Menurutnya, ada cita-cita dan keinginan agar kedua tokoh itu bisa berkonsolidasi.
Baca Juga:Bawa Peluncur Roket, Taliban Kendarai Perahu Angsa Warna-Warni di Danau AfghanistanBeredar Foto Helikopter Diangkut Melalui Perbatasan Afghanistan, Pakistan Pasok Peralatan Militer ke Taliban?
“Sebetulnya kami ingin mengajak kembalilah ke rumah bersar bersama untuk konsolidasi. Jadi ada cita-cita, ada keinginan itu dan itu menjadi satu hal penting bagi kami sekarang untuk konsolidasikan semua kekuatan,” kata Doli.
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menilai, sudah waktunya bagi Partai Golkar untuk merangkul kembali sejumlah kadernya yang keluar dan membentuk parti baru.
Dia menjelaskan, tokoh seperti Prabowo dan Surya Paloh yang berhasil mendirikan partai baru sebenarnya basis pemilihnya berasal dari Partai Golkar. Hal itulah yang menyebabkan suara partai berlambang pohon beringin itu sedikit tergerus dan kesulitan menjadi pemenang di Pemilu 2024.
“Saya kira ini kalau ingin berjaya kembali, maka ini harus dirangkul kembali. Caranya itu harus ada langkah-langkah mengkonsolidasikan kelompok-kelompok yang splitter atau menyempal dari Golkar,” ujar Azyumardi. (*)