Beberapa waktu terakhir, cuaca panas cukup terasa di beberapa wilayah Indonesia. Namun fenomena ini bukan ‘Gelombang Panas’ seperti yang disampaikan pesan berantai bohong (hoaks) pada media sosial dan WhatsApp.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan suhu panas yang terjadi di Indonesia merupakan fenomena gerak semu matahari.
Ini merupakan siklus yang biasa dan bisa terjadi secara berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Baca Juga:Fenomena Aneh, Cahaya Biru di Atas Benua EropaRatu Elizabeth Diminta Dokter Kerajaan Setop Minum Alkohol
“Berdasarkan pantauan BMKG suhu maksimum di wilayah Indonesia (saat fenomena gerak semu matahari), paling tinggi terjadi pada siang hari, dan memang naik dalam beberapa hari terakhir,” kata Plt. Deputi Bidang Klimatologi, Urip Haryoko, dalam keterangan, dikutip Minggu (17/10/2021).
Menurutnya, wilayah Medan, Deli Serdang, Jatiwangi, dan Semarang kini tercatat mencapai lebih dari 36 derajat celcius.
“Namun catatan suhu ini bukan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum. Karena masih dalam rentang variabilitas di bulan Oktober,” kata Urip.
Urip juga menjelaskan suhu maksimum yang meningkat dalam beberapa hari terakhir ini disebabkan juga oleh beberapa hal. Pertama kedudukan semu gerak matahari yang tepat di atas pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Posisi semu matahari di atas pulau Jawa akan terjadi dua kali yaitu pada September/Oktober dan Februari/Maret. Sehingga puncak suhu maksimum akan terasa di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) terjadi di seputar bulan itu.
Lalu yang kedua, kata Urip, cuaca cerah menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan, sehingga menimbulkan pemanasan suhu permukaan.
“Kondisi tersebut berkaitan dengan adanya Siklon Tropis KOMPASU di Laut China Selatan bagian utara yang menarik massa udara dan pertumbuhan awan-awan hujan, serta menjauhi wilayah Indonesia sehingga cuaca di wilayah Jawa cenderung menjadi lebih cerah – berawan dalam beberapa hari terakhir,” paparnya.
Indonesia Bisa Terkena Gelombang Panas?
Baca Juga:Bogor Bakal Punya Jembatan Gantung Terpanjang Dunia di Kaki Gunung PangrangoBendera Merah Putih Tak Berkibar di Perayaan Indonesia Juara Piala Thomas, Ironis
Sementara Urip menjelaskan Indonesia tidak akan mengalami gelombang panas karena wilayah RI terletak di wilayah ekuator yang secara sistem dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadi gelombang panas.
Fenomena ini hanya terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggi.