BERITA-Salah satu tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Katrina Sampe menceritakan kisah tragisnya saat diburu KKB kelompok Lamek Taplo Senin lalu.
Kisah ini membekas dan meninggalkan trauma mendalam di hatinya. Katriana mengaku dirinya terjatuh paling dalam sekitar 500 meter ke jurang saat diburu KKB menggunakan senjata tajam dan panah.
“Saya bertahan dengan meminum air hujan selama 3 hari sampai akhirnya dievakuasi oleh TNI-Polri,” kata Katrina dengan suara bergetar di Rumah Sakit RS Marthen Indey Jayapura, Antara, Senin, 20 September.
Baca Juga:Soroti Kece Dianiaya, MUI: Sikap Napoleon Bonaparte Batas Kesabaran saat Agamanya DihinaJokowi Lepas Tangan Soal Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK, Ini Tanggapan Ombudsman
Atas kejadian ini, Katriana Sampe mengalami luka tusuk benda tumpul di paha. Dia mengaku tidak ingin bertugas lagi ke daerah pedalaman.
Katrina Sampe mengaku sudah lima tahun sebagai tenaga honorer kesehatan yang direkrut Dinas Kesehatan Pegunungan Bintang dan baru kemarin mengalami insiden yang tidak akan dilupakan seumur hidupnya.
“Saya tidak ingin kembali bertugas ke pedalaman, karena trauma, ” ungkapnya
Kathrina dirawat bersama beberapa nakes yang menjadi korban di Kiwirok yakni dr. Restu Pamanggi, Katrianti Tandila, Emanuel Abi, dan Kristina Sampe Tonapa.
Terpisah, Kapendam XVII Cenderawasih Kol Arm Reza menyatakan, selain mengobati luka yang diderita mereka juga diberi pendampingan dari psikolog agar mengurangi trauma yang dialaminya.
“Kodam XVII Cenderawasih memberikan perawatan dan pendampingan kepada mereka hingga sembuh dan kembali ke keluarganya, ” kata Kol Arm Reza. (*)