Menelisik Dana Revolusi atas Nama Mr Soekarno

Menelisik Dana Revolusi atas Nama Mr Soekarno
Soekarno
0 Komentar

Suhardiman yang ketika itu menjadi salah satu pimpinan Fraksi Golongan Karya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mencuatkan kepada masyarakat. Bahkan saat itu mantan Wakil Perdana Menteri, Soebandrio mengirim surat kepada Soeharto perihal dana itu.

  • Sebanyak 450 juta dolar di Union de Banques Suisses
  • Emas lantakan senilai 125 juta pound di Bank Barclay’s London
  • Sebanyak 250.000 dolar di Bank Guyerzeller Zumont, Zurich dan Bank Daiwa Securities Tokyo

Tetapi surat yang dikirimkan dari penjara tersebut tidak dilengkapi bukti. Namun pemerintah tidak tinggal diam, Presiden Soeharto menginstruksikan Moerdiono yang ketika itu menjabat Menteri Muda Sekretaris Kabinet melacaknya.Operasi berburu harta

Baca Juga:Kontroversi Abadi Harta Amanah SoekarnoSerangan Siber ke PDNS Bikin 120 Data di Instansi Terganggu, Salah Satunya Layanan Imigrasi dari Kemenkumham

Moerdiono lantas membentuk Tim Operasi Teladan. Tim ini dipimpin oleh Marsekal Pertama Kahardiman, waktu itu Kepala Tim Pemeriksa Pusat (Teperpu). Hasilnya ternyata nihil, emas lantakan dan uang 450 juta dolar yang diharapkan tak ditemukan.

Namun Pada 1987, tim ini berhasil menyelamatkan aset negara. Misalnya Bank Indonesia telah menerima dari dana tersebut sekitar 550.000 dolar dan 1,5 miliar, 250.000 dolar di Bank Guyerzeller Zumont dan 250.000 dolar di Bank Daiwa Securities.

“Uang itu semua masuk ke kas negara sejak 1 Oktober 1987,” kata Moerdiono.

Tim itu juga memanggil sejumlah tokoh untuk ditanyai tentang Dana Revolusi. Di antaranya mereka adalah eks pejabat keuangan di Departemen Luar Negeri Husbin Mutahar, eks bendahara Badan Pusat Intelijen (BPI) Mulyadi Milono.

Jawaban mereka mengejutkan, misalnya Mutahar yang mengetahui adanya dana sebesar 250.000 dolar di Bank Guyerzeller Zurmont, Swiss. Dia juga tahu bahwa Hartono yang adalah orang kepercayaan Soebandrio menyimpan dana 250.000 dolar di Baik Daiwa Securities.

Menurut Hartono, Soebandrio dalam status tahanan menandatangani surat kuasa kepada Kolonel Her Tasning untuk mengambil uang di kedua bank tersebut. Semua dana yang berhasil disita mungkin sudah termasuk dalam angka Dana Revolusi.

Kenangan dari Ende: Menyelami Strategi Bung Karno Mendidik RakyatDes Alwi yang juga terkenal sebagai pemburu benda bersejarah Indonesia di luar negeri sempat memeriksa dana tersebut di luar negeri. Menurut Des, pencarian Dana Revolusi itu sebenarnya sia-sia saja.

0 Komentar