BERITA-Inovasi baru alat petik gedong gincu system elektronik tenaga surya untuk menurunkan tingkat kerusakan mekanis yang terjadi pada saat proses pemetikan (panen) berhasil diciptakan Dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian UGJ Dodi Budirokhman.
Teknologi terapan yang diciptakan ini merupakan dukungan UGJ dalam memberikan solusi atas permasalahan para petani dan eksportir gedong gincu dalam meningkatkan kualitas gedong gincu sehingga daya saing dan volume ekspor gedong gincu semakin meningkat, menurut candidat Doktor Teknik Industri Pertanian Unpad ini, teknologi tersebut sekaligus menjawab tantangan pada era Revolusi Industri 4.0 dalam meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di tengah persaingan global.
Dodi membeberkan, hadirnya alat yang dinamakan UGJSmart Picker dilatar belakangi oleh tingginya tingkat kerusakan mekanis mangga gedong gincu pada saat proses pemetikan (panen) akibat cara dan penggunaan alat pemetikan yang digunakan oleh petani tidak tepat, dimana berdasarkan hasil penelitian sejak tahun 2016 kerusakan gedong gincu tersebut dapat mencapai 30 % sampai dengan 40 %.
Baca Juga:2 Terduga Provokator Aksi Demo 24 Juli, Sempat Gelar Rapat Virtual hingga Punya Grup WAAktor Intelektual Jokowi End Game, Diprakarsai Oleh Tiga Kelompok Ini
“Kerusakan mekanis Gedong Gincu pada saat proses pemanenan tersebut yaitu adanya luka pada gedong gincu, lecet, memar akibat benturan, pecah, tidak bertangkai dan bergetah, hal inilah yang sering dikeluhkan oleh para ekportir, karena mangga gedong gincu yang dibeli dari petani gedong gincu tersebut banyak yang tidak sesuai dengan kriteria kualitas ekspor”. tandasnya
Selanjutkan menurut Dodi, buah mangga Gedong Gincu yang tidak bertangkai, luka mekanis, memar pada permukaan kulit buah akibat gesekan, benturan dan tekanan akan meningkatkan lonjaknya respirasi dan akan tampak sebagai bercak berwarna coklat kehitaman selama pematangan dan penyimpanannya, serta luka-luka pada kulit buah tersebut akan menjadi pintu masuk bagi mikroba pembusuk dan berkembangnya jamur.
Lebih lanjut Dodi menjelaskan bahwa getah yang menempel pada kulit gedong gincu dapat menyebabkan luka bakar (sap burn injury) dan menjadi media untuk pertumbuhan cendawan karena mengandung komponen karbohidrat sehingga dapat memperceat proses pembusukan, kulit buah yang terkena getah menunjukkan bahwa bekas getah membuat kulit buah kehilangan lapisan lilin (bedak), secara fisik menjadi kotor dan pada keadaan buah yang kelewat matang bekas getah pada kulit menyebabkan buah peka terhadap penyakit antraknos.