BERITA-Sebuah tongkat kayu yang diukir berbentuk ular ditemukan di sebuah danau di barat daya Finlandia. Tongkat berasal dari sekitar 4.400 tahun lalu itu kemungkinan telah digunakan untuk tujuan mistik oleh seorang dukun.
“Saya telah melihat banyak hal luar biasa, tetapi penemuan patung ini membuat saya benar-benar tidak bisa berkata-kata dan membuat saya merinding,” kata arkeolog Satu Koivisto dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Live Science, Minggu (4/6/2021).
Koivisto adalah peneliti postdoctoral di University of Turku di Finlandia yang memimpin penelitian di Jarvensuo, situs di mana objek itu ditemukan.
Baca Juga:Pakar: Susu Bukan Obat Covid 19Ramalan Bill Gates Soal Varian Baru Delta Terbukti
Antti Lahelma, seorang arkeolog di Universitas Helsinki mengatakan, patung itu sangat naturalistik dan menyerupai ular Natrix atau ular viper. Tongkat itu mempunyai panjang 53 cm dan tebal sekitar 2,5 cm.
Seorang peneliti Postdoctoral di Nordic Folkloristics di University of Finlandia, Sonja Hukantaival mengatakan, tongkat itu menyerupai ular beludak. “Ini menarik, karena ular beludak memiliki peran penting dalam agama dan sihir,” katanya.
Menurut catatan sejarah yang membahas kepercayaan pra-Kristen, ular sarat dengan makna simbolis dalam kosmologi Finno-Ugric dan Sámi, dan dukun. Sámi tinggal di Skandinavia utara dan Rusia, sementara bahasa Finno-Ugric dituturkan di Skandinavia dan Eropa timur.
Namun, tongkat itu ada jauh sebelum orang Finlandia mulai membuat catatan tertulis. Para peneliti juga tidak dapat memastikan bahwa orang-orang saat itu memiliki kepercayaan yang sama sekitar 4.400 tahun yang lalu.
Tim juga telah menemukan sejumlah besar artefak memancing di situs Järvensuo. Ini menunjukkan bahwa nelayan purba sering mengunjungi daerah tersebut.
Penemuan tongkat ular ini penting bagi orang Sámi modern, kata Francis Joy, seorang peneliti pascadoktoral di Universitas Lapland. Jika artefak itu dikaitkan dengan nenek moyang kuno Sámi, itu akan membawa fokus pada masalah repatriasi dan juga memberikan validasi orang Sámi dalam hal prasejarah mereka di Finlandia selatan.
Karena Suku Sámi menghadapi diskriminasi dan telah mengkampanyekan hak-hak mereka selama bertahun-tahun.
Baca Juga:Insiden Kebakaran, Kapal Kontainer MeledakGeger! Nia Ramadhani dan Ardie Bakrie Terjerat Kasus Narkoba?
Joy juga mengatakan bahwa lebih banyak pekerjaan arkeologi harus dilakukan untuk melihat apakah ada tempat persembahan yang dekat dengan tempat artefak itu ditemukan.