Iwan menceritakan, pihak Koarmada II bersama dengan militer China sempat mencoba mengangkat sejumlah bagian kapal yang tenggelam, namun gagal lantaran bobot badan kapal yang terlalu berat.
“Sudah beberapa kali ini, kapal Tan Suo [milik China] mencoba melaksanakan pengangkatan sail atau anjungan,” kata Iwan.
Proses pengangkatan sendiri tak langsung dilakukan oleh manusia, melainkan teknologi robot untuk mengaitkan kapal.
Baca Juga:Ditemukan Posisi Anjungan, Haluan dan Buritan KRI Nanggala 402Kawah di Kedalaman 839 Meter Diameter 38 Meter Diduga Tempat Jasad 53 Awak KRI Nanggala 402
Dalam prediksi awal, diperkirakan berat anjungan kapal tersebut 18 ton. Hanya saja, ketika pihak China memasang sejumlah sling atau alat bantu angkut di beberapa titik, pengangkatan tak berjalan mulus.
“Pakai sling, dikaitkan di mana-mana tempatnya itu untuk mengangkat. Hari pertama pengangkatan setelah pasang-pasang semua, sudah oke, dipasang, putus sling-nya, tidak mampu,” ucapnya.
Setelah dikalkulasi ulang, Iwan melanjutkan, pihak China memprediksi bahwa berat dari bagian anjungan kapal tersebut lebih dari 20 ton. Saat ini, mereka masih melakukan analisis terhadap upaya yang dapat dilakukan untuk mengangkat kapal.
Proses evakuasi sendiri ditargetkan rampung pada 26 Mei 2021. (*)