Komunitas Baha’i juga cukup banyak di Israel. Bahkan Universal House of Justice (Bait al-Adl A’dham), sebuah “lembaga legislatif” yang konon terdiri atas sembilan tokoh agama Baha’i dan memegang otoritas tertinggi yang mengatur seluruh komunitas Baha’i di dunia, terletak di Haifa, Israel. Di Israel pula terletak makam Sayyid Ali Muhammad Syirazi (populer dengan sebutan Bab), pendiri Babisme dan salah satu tokoh utama komunitas Baha’i dan Azali.
Keliru menilai
Bukan hanya tentang Israel, banyak orang juga keliru menilai Bangsa Yahudi itu sendiri. Hampir bisa dipastikan kalau mayoritas publik menganggap “orang Yahudi memeluk agama Yahudi”. Padahal, faktanya tidak demikian. Sebagai sebuah suku-bangsa, seperti umumnya suku-bangsa lain di dunia ini, Yahudi juga sangat beragam dalam mengekspresikan keagamaan dan spiritualitas. Jelasnya, tidak semua orang Yahudi itu beragama atau memeluk “agama Yahudi” atau Yudaisme (Judaism). Banyak orang Yahudi yang memeluk agama non-Yudaisme atau bahkan tidak beragama (menjadi pengikut sekularisme, agnotisisme, atau scientology). Banyak orang Yahudi yang memilih beragama Kristen dari berbagai denominasi. Bahkan ada pula yang memeluk agama Islam yang populer dengan sebutan “Jews for Allah” dan membaca Al-Qur’an dalam Bahasa Ibrani.
Kekeliruan berikutnya atas bangsa Yahudi adalah menganggap Yahudi sebagai komunitas yang monolitik dan seragam. Padahal, faktanya jelas tidak demikian. Menurut data dari Berman Jewish DataBank, ada sekitar 14 juta jiwa umat Yahudi di-seantero jagat raya. Dari jumlah ini, sekitar 44% tinggal di Israel, 40% di Amerika Serikat, dan sisanya tersebar di berbagai negara. Di Indonesia dulu terdapat ratusan umat Yahudi hingga mereka mampu membuat sinagog di Surabaya dan Manado. Tapi kini hanya tinggal segelintir saja. Itu pun pada umumnya mereka tidak berani mengidentifikasi diri ke-Yahudi-an mereka di hadapan publik.
Baca Juga:Pensiunan PNS Berjenis Kelamin Wanita Ditemukan Membusuk di RumahnyaKawanan Lalat Menyerang 8 Desa di Aceh
Ada sejumlah kelompok Yahudi yang masing-masing memiliki ekspresi ritual-keagamaan, keberagamaan, kebudayaan, dan bahkan sosial-kepolitikan yang unik, khas, dan berlainan. Bahkan ada sejumlah kelompok Yahudi (seperti sekte Heredi) yang mempraktikkan keberagamaan seperti kelompok Muslim Arab konservatif dengan mengenakan abaya dan cadar (burqa/niqab) bagi kaum perempuannya.