Hafid Oubrahim, seorang pria keturunan Maroko yang menghadiri iftar di Gereja Santa Anna berpendapat sama. “Kami semua sama, tidak ada masalah sama sekali. Kami semua bersaudara, kami menghormati mereka dan mereka menghormati kami,” jelasnya.
Muhammad Khattabi, seorang jurnalis asal Maroko, memiliki pandangan yang lebih dalam.
“Seperti yang kami katakan sebelumnya, ini adalah gereja, gereja untuk Yesus, tetapi ini adalah rumah Tuhan seperti semua rumah-rumah Tuhan bagi agama-agama lain. Masjid atau gereja, semuanya adalah rumah Tuhan, dan inilah sebabnya kita harus sangat menghormati tempat-tempat ini karena itu adalah rumah Tuhan tempat doa kepada Yesus dilakukan,” jelasnya.
Baca Juga:Warga Muslim di Berlin Jalani Tes Covid-19 Sebelum Salat JumatIni Detail ‘Maqam Ibrahim’, Perlihatkan Jejak Nabi Dalam Resolusi Tinggi
“Dan itulah mengapa kami bangga dengan tempat ini seperti kami bangga dengan masjid-masjid. Dan kami berterima kasih kepada Faouzia Chati atas semua yang dilakukannya dan kami bersyukur dan bahagia di bulan Ramadan ini, alhamdulillah,” imbuh Khattabi. (VOA Indonesia)