Begitu juga dengan German Shepard, yang menjadi anjing pertama di AS yang dikonfirmasi dengan Covid-19.
Meski sumber pasti Covid-19 tidak diketahui, para ilmuwan WHO yakin kemungkinan itu berasal dari kelelawar. Namun, para ilmuwan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan risiko hewan menyebarkan Covid-19 ke manusia tergolong rendah.
Wernery mengatakan bahwa dia berharap studi penting yang dilakukannya dapat memberikan jawaban lebih lanjut tentang Covid-19 dan berpotensi memberikan opsi pengobatan alternatif.
Baca Juga:Kekerasan Rasial Libatkan Wanita Asia Diserang Pakai Palu di Times Square New YorkPerempuan asal Majalengka Pengirim Sate Sianida yang Tewaskan Bocah di Bantul, Ini Kronologinya
“Kami telah mengimunisasi unta kami dengan virus Covid-19 yang mati untuk menghasilkan antibodi dan kami menggunakan darah ini untuk membuat tes yang lebih baik untuk diagnosis Covid-19,” ujarnya.
“Kami berharap suatu hari kami dapat menggunakan darah – antibodi – dari unta untuk mengobati manusia melawan infeksi Covid-19,” kata dia.
Sampai saat ini, vaksin – yang bekerja untuk mengenali dan melawan virus dan bakteri yang menjadi targetnya – adalah satu-satunya bentuk pengobatan yang diakui oleh WHO.
Setidaknya tujuh vaksin berbeda telah diluncurkan di negara-negara di seluruh dunia. Pada saat yang sama, lebih dari 200 kandidat vaksin tambahan sedang dikembangkan.
Hingga saat ini, lebih dari 150 juta orang di seluruh dunia telah dinyatakan positif Covid-19 sejak merebaknya pandemi. (*)