Mega Dian Pratiwi, istri Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, merupakan bidan magang di Puskesmas Klatak, Kecamatan Kalipuro. Sementara Fitriah, istri Sertu Dedi, pernah mengabdi sebagai guru honorer di Sekolah Dasar Negeri Pakis sebelum mengikuti suaminya bertugas ke Surabaya.
Ipuk juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berupaya memberikan prioritas bagi keluarga dua awak KRI Nanggala-402 asal Banyuwangi untuk ikut seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun depan.
Bupati Banyuwangi mengatakan bahwa dia telah menginstruksikan kepada dinas terkait untuk membantu keluarga dua awak KRI Nanggala-402 tersebut. Upaya mengikutsertakan mereka dalam seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja tahun depan, menurut Ipuk, merupakan bentuk penghargaan terhadap jasa dua prajurit Hiu Kencana tersebut.
Baca Juga:Bangun Rumah Khusus Bagi Warga Terdampak Bendungan KuninganKRI Nanggala-402, Tipe Kapal Selam Non-Nuklir yang Disegani di Asia Tenggara
Namun dia mengakui bawa kemudahan yang akan diberikan oleh pemerintah kabupaten tidak akan sebanding dengan pengabdian tulus prajurit TNI Angkatan Laut tersebut kepada bangsa.
Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis mengatakan bahwa pendampingan dan perhatian khusus akan diberikan kepada keluarga Serda Pandu dan Sertu Dedi.
TNI Angkatan Laut, khususnya Lanal Banyuwangi, menurut dia, siap membimbing keluarga Serda Pandu hingga sukses menjadi prajurit TNI Angkatan Laut karena Serda Pandu berpesan kepada adik iparnya untuk masuk menjadi bagian Korps TNI Angkatan Laut.
“Lanal Banyuwangi akan mendampingi, Insya Allah sampai berhasil masuk menjadi TNI AL, menggantikan almarhum,” kata Letkol Eros usai mengunjungi keluarga Serda Pandu dan Sertu Dedi.
Sejumlah tokoh yang memahami ilmu agama meyakini bahwa para awak KRI Nanggala-402 meninggal dunia dengan status syahid. (*)