TIDAKÂ adanya nama pahlawan Islam sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sama saja mengkhianati Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
“Kalau nama Hasyim Asyari hilang, artinya negeri ini mengkhianati permintaan Bung Karno, jangan sekali-kali melupakan sejarah, Jas Merah,” kata ahli filsafat Rocky Gerung di channel YouTubenya, Selasa (20/4).
“Ini soal serius karena sekali jejak sejarah berhenti, maka akan diisi dengan segala macam upaya untuk menghilangkan jejak republik,” kritiknya atas kamus yang kini telah ditarik Kemendikbud.
Baca Juga:Data Rekaman Percakapan Sriwijaya Air SJ182 Durasi 2 JamJokowi Berkerut Saat Baca Komik Doraemon?
Soal sosok KH Hasyim Asyari, kata Rocky, adalah bagian penting dari sejarah bangsa Indonesia yang tidak boleh dihilangkan begitu saja.
“Itu fatal, semua orang yang belajar sejarah tahu KH Hasyim Asyari, bahkan nama Hasyim terkait dengan Wahid Hasyim, lalu terkait dengan nama Abdurrahman Wahid. Ini satu geneologi, garis generasi yang menuntun Indonesia dalam satu kemerdekaan,” tandasnya. (*)