“Awalnya sulit. Dokter mengatakan kepada saya untuk tidak menyusui, karena akan menekan tubuh saya, jadi saya menggunakan bank susu. Malam-malam tanpa tidur itu tanpa henti, tetapi saya menemukan meditasi membantu,” urainya.
Sementara itu, Dr Umashankar Sanakkayala, 46, dari Panti Jompo Ahalya, diketahui terus berupaya seumur hidup untuk menyediakan akses ke IVF bagi mereka yang membutuhkan.
“Ketika saya pertama kali membuka klinik saya, saya ingin membuat IVF terjangkau untuk semua orang, bukan hanya orang kaya. Saya ingin membantu setiap orang memiliki keluarga karena di India, keluarga adalah segalanya. Dan jika orang tidak mampu membelinya maka kami mengatur bantuan keuangan,” terang sang dokter.
Baca Juga:Diduga Terkait Prostitusi Online, 45 Wanita ABG dan 37 Pria Diciduk di Kosan Esek-esekGuru Ngaji Ditemukan Telah Membusuk di Kamar Kos
Namun, dia awalnya tidak tahu berapa umur Yerramatti sebelum dia merawatnya.
“Saya sebenarnya mengira Yerramatti berusia 50-an karena banyak generasi tua di India tidak memiliki akta kelahiran,” jelasnya.
“Saya baru tahu dia berusia 73 tahun ketika dia hamil delapan bulan dan saya sangat terkejut. Tapi dia sangat sehat,” ungkapnya.
“Saya hanya membantu wanita yang lulus tes medis dan dia berhasil. Syukurlah dia mengalami kehamilan yang lurus ke depan dan kelahirannya adalah momen ajaib. Itu adalah hari yang sangat istimewa bagi kami di sini ketika si kembar lahir,” terangnya.
Sayangnya, rasa kebapakan Raja yang sangat dirindukan tak berlangsung lama, dan dia meninggal Oktober lalu pada usia 84 tahun.
Sekarang dipaksa untuk memikirkan tentang kematiannya sendiri, Yerramatti telah menunjuk seorang anggota keluarga untuk mengasuh gadis-gadis itu ketika waktunya tiba.
Tetapi untuk saat ini, cintanya yang luar biasa kepada anak-anak yang dia pikir tidak akan pernah dia miliki membantunya melewati kesedihannya. (*)