BERITA-Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut Dirjen Kekayaan Negara, Rionald Silaban sebagai orang terkaya di Indonesia tak bisa dianggap sepele.
Baca: Sri Mulyani Angkat Suara Soal Bocoran Harga Vaksin Corona dan Anggaran Kesehatan
Hal tersebut disampaikan analis ekonomi Gede Sandra berkenaan dengan penyebutan Rionald Silaban sebagai orang terkaya karena mengelola aset pemerintah pusat sekitar Rp 10.467,53 triliun.
Baca Juga:Benjamin Netanyahu Ungkap Putra Mahkota Uni Emirat Arab ‘Ajukan Diri’ Investasi Rp173 Miliar di IsraelSelama Pandemi, Belasan Anak Jalani Rawat Jalan di RSJ Gegara Kecanduan Online
“Bila pernyataan Menkeu SMI (Sri Mulyani Indrawati) ini bukan bercanda, artinya sangat berbahaya. Masa seorang Menkeu tidak bisa membedakan yang mana yang aset negara dan yang mana yang tanggung jawab/tugas,” kata Gede Sandra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/3).
Baca: Sri Mulyani Ungkap Perekonomian Dunia Sudah Resesi, Masuki Potensi Depresi Akibat Corona
Ia mengurai, yang dimaksud aset negara tidak bisa disamakan dengan aset pejabat seperti halnya pernyataan Sri Mulyani kepada Rionald Silaban. Pejabat seperti Rionald, kata dia, tidak bisa menjual aset negara untuk memperkaya kekayaan pribadinya.
“Rionald Silaban tetap menerima gaji dari negara sebagai pegawai Kemenkeu, inilah yang menambah kekayaan pribadi Rionald Silaban,” sambungnya.
“Bila bukan becanda, jangan-jangan Bu SMI memang tidak paham. Jangan sampai ada yang menuduh beliau sengaja mengaburkan definisi aset negara dan pribadi,” demikian Gede Sandra mengakhiri.
Rionald Silaban sendiri resmi menjabat sebagai Dirjen Kekayaan Negara menggantikan Isa Rachmatarwata dari kursi Dirjen Kekayaan Negara. Sri Mulyani menyebut Rionald sebagai orang terkaya lantaran bertugas mengelola aset negara sekitar Rp 10.467,53 triliun. (RMOL)