BERITA-Terungkap, sudah 13 anak kecanduan game online dan harus jalani rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa. Atau RSJ Provinsi Jawa Barat.
Hal itu diketahui saat Direktur Utama rumah sakit yang terletak di Kecamatan Cisarua, Kab. Bandung Barat itu meluruskan sebuah pemberitaan.
Baca: Pelajar Sekolah Meninggal Ketika Sedang Bermain Game Online, Faktanya
Menurut Dirut RSJ Cisarua Elly Marliyani, berdasarkan data di rumah sakitnya, per Januari-Februari. Hanya ada 5 anak usia 11-15 tahun yang mengalami gangguan kejiwaan karena adiksi atau kecanduan internet. Kelima orang itu pun hanya rawat jalan, tidak sampai rawat inap.
Baca Juga:Video Nadya Arifta Berjoget Geboy dengan Seorang Pria, Warganet: Eakkkk Calon Menantu Presiden, Panggil Kahiyang Tolong Rukiah KaesangTerungkap di Persidangan KTP Habib Rizieq Shihab Saat Ditanya Pekerjaannya
“Jadi rawat jalan pasien baru di tahun 2021 bulan Januari-Februari itu sudah ada 5 orang yang murni gangguan adiksi internet. Jadi sebetulnya adiksi internet besarnya. Kemudian ada di dalamnya di antaranya adiksi game. Lima pasien baru bulan Januari-Februari 2021, rawat jalan. Bukan rawat inap,” ujar Elly, kepada wartawan di kantornya, Selasa (16/3/2021).
Baca: Menjadi Penulis di Era Revolusi Industri 4.0
Lebih lanjut Elly mengatakan di tahun sebelumnya, yaitu 2020, sejak Januari-Desember, institusinya menerima pasien anak rawat jalan. Itu akibat adiksi game murni sebanyak 8 orang. Total ada 13 anak yang mengalami rawat jalan karena kecanduan internet dan game.
“Kalau tahun 2020 jumlahnya itu 8 orang yang baru hanya adiksi game. Jadi murni adiksi game. Namun sebelumnya di 2019 kita belum punya data, rumah sakit ini belum punya data adiksi murni game tidak ada. Belum ada,” ujar Elly, seperti dikutip dari Kumparan.
Senada dengan Elly, Sub Spesialis Psikiater Anak dan Remaja RSJ Cisarua, Lina Budiyanti, mengatakan hal yang serupa.
Menurutnya, kebanyakan mereka yang mengalami rawat jalan di bulan Januari-Februari 2021 itu efek dari pandemi Covid-19.
Lina juga mengimbau orang tua untuk selalu mengawasi anaknya dan berkomunikasi membatasi penggunaan internet anak-anak.
Menurut Lina, gangguan kejiwaan yang biasanya dialami anak-anak yang sudah kecanduan internet dan game cenderung agresif.
Baca Juga:Suami Selebgram Jihad Salsabila, Ustadz Syam: Ustadz Pasti Dilihat Tukang PoligamiArkham: Tau Apa Dia Tentang Sepak Bola, Gibran: Saya dari Dulu Sering Dibully, Semuanya Dimaafin
Jadi alasan orang tua membawa mereka ke sini adalah sudah mengalami gangguan emosi. (*)