Baca: Aplikasi Instagram Hadirkan Fitur Tab Baru Reels dan Shop
Penjelasan ini merupakan edukasi bagi Arkham sekaligus pengguna media sosial lain agar bijak dalam memberikan komentar. Ruang siber harus digunakan untuk kegiatan yang produktif, sehat dan beretika.
Menurut Kapolres, sudah ada 3 hingga 4 kasus serupa yang ditangani oleh polisi. Penghujat akan dipanggil ke kantor, diberi penjelasan mengenai kekeliruan dari apa yang ditulis.
“Ini juga implementasi dari program prioritas Kapolri, presisi yang mana tim virtual police hadir untuk beri edukasi pada masyarakat sekaligus menjalankan fungsi pengawasan terhadap netizen dan pengguan medoso agar terwujud ruang digital yang sehat, bersih dan beretika dan produktif, tetap bertanggung jawab,” tegas Kapolres.
Baca Juga:Ingin Dihadirkan Faktanya Sidang Irjen Napoleon Bonaparte, Habib Rizieq Shihab: Ada Diskriminasi, Online Sangat Merugikan SayaDugaan KDRT, Istri Dirut Taspen Diperiksa Polisi
Untuk informasi, saat itu Arkham mengomentari postingan mengenai keinginan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka agar semifinal dan final Piala Menpora digelar di Kota Solo. Komentar Arkham sempat dibalas akun Instagram Polresta Surakarta.
“Jangan gampang komentar hoax di media sosial,” kata admin Polresta Surakarta memention akun arkham_87.
Arkham buru-buru meminta maaf dalam komentarnya. “Siap Pak, mohon maaf sblmnya,” kata dia. Tapi persoalan ini berlanjut hingga Arkham dibawa ke kantor Polresta Surakarta. Arkham secara terbuka meminta maaf kepada Gibran.
“Saya pemilik akun arkham_87 pada hari Sabtu 13 Maret pukul 18.00 WIB benar saya menulis komentar di akun Instagram @gardarevolution dengna 650 ribu followers tentang semifinal dan final Piala Menpora di Kota Solo. Dengan ini saya meminta maaf kepada Bapak Gibran Rakabuming Raka dan seluruh masyarakat Kota Surakarta,” kata Arkham dalam video yang diunggah, Senin, 15 Maret.
“Saya menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi, apabila saya mengulanginya sanggup diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata Arkham. (*)