BERITA-Enam belas pengikut aliran sesat yang kedapatan menggelar ritual mandi bareng di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, akan dibina langsung oleh pimpinan Pondok Pesantren Roudotul Ulum Cidahu, Abuya Ahmad Muhtadi.
Baca: Video: Ritual Sesat 8 Pria 5 Wanita 3 Anak-anak Bugil di Kebun Sawit
“Berdasarkan hasil musyawarah Bakorpakem Pandeglang, 16 warga itu akan dibina langsung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang yakni oleh Abah Abuya Muhtadi,” terang Kepala Bakorpakem Pandeglang yang dijabat Kepala Kejaksaan Negeri Pandeglang, Suarno melalui Kasi Intel Kejari Pandeglang, Liberty Saur Martuah Purba, Sabtu (13/3).
Baca Juga:Protes Pandemi, Aktris Prancis Kenakan Kostum Keledai Bernoda Darah Lalu Bugil di Ajang Penghargaan FilmDekat Pura, Dokter Gigi Tewas Tidak Memakai Celana di Pinggir Pantai Seseh
Liberty menjelaskan, para penganut aliran Hakekok ini sudah dipindahkan dari Markas Komando Polres Pandeglang ke dua lokasi yang berbeda. Yakni Pondok Pesantren Roudotul Ulum Cidahu Kecamatan Cadasari dan rumah singgah yang dikelola oleh Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang.
Baca: Aliran Sesat Hakekok, Begini Pengakuan Peserta Ritual di Kebun Sawit
“Ya tadi sekira pukul 10.00 WIB (13/3), 16 warga itu sudah dipindahkan. Jadi yang delapan orang laki-laki dipindahkan ke Ponpesnya Abah Haji Abuya Muhtadi, kemudian untuk yang lima orang perempuan dan tiga anak-anak kami pindahkan ke Rumah Singgah Dinsos,” bebernya, dikutip Kantor Berita RMOLBanten.
Di tempat yang berbeda, Ketua MUI Pandeglang, Hamdi Ma’ani menjelaskan mengenai tindak lanjut terhadap Aliran Hakekok, MUI bersama perwakilan dari Abuya Muhtadi akan melakukan pembinaan.
Pembinaan ini dilaksanakan, karena para anggota kelompok tersebut telah menyatakan siap untuk bertobat dan akan kembali ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
“Secara pribadi tadi Abah ngobrol dengan pimpinannya Arya. Arya menyatakan siap kembali untuk bertobat begitu,” tandasnya dikutip dari Kantor Berita Politik RMOLID. (*)