Ada banyak tempat yang berpotensi diangkat sebagai tujuan wisata hantu, yakni daerah-daerah yang punya pengalaman gelap di masa lampau, atau kawasan yang bisa dikaitkan dengan budaya serta hal-hal mistis. Diaz berpendapat, hampir semua tempat di Indonesia pasti punya cerita yang terkait dengan hal-hal tersebut.
“Misalnya Alas Purwo, Pelabuhan Ratu, Trunyan, Laut Selatan, Toraja,” katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan para ahli menyarankan untuk berhati-hati dalam mengembangkan tujuan wisata minat khusus ini agar tidak menjadi bumerang bagi daerah tersebut. Jangan sampai hal ini membuat orang-orang justru ogah mendatangi kawasan tersebut.
“Karena dasarnya setiap destinasi pasti ingin dikenal sebagai destinasi yang tumbuh, dinamis dan optimistis.”
Baca Juga:Aksi Kepala Siput Laut Memisahkan Diri dari Badannya dan Menumbuhkan Badan Baru Selama 3 MingguTemukan Barang Bukti Aliran Hakekok, Ada Keris, Jimat Hingga Alat Kontrasepsi, Polisi Ungkap Asal Ajaran Ritual Berendam Bareng Tanpa Busana
Chief Operating Officer Atourin, Reza Permadi Halim, berpendapat wisata mistis menarik untuk diangkat meski tema ini lebih menarik bila dieksplorasi langsung ke lokasi, bukan lewat tur virtual. Senada dengan pernyataan Diaz, latar belakang dan cerita-cerita yang membuat bulu kuduk meremang tidak cukup dalam mengembangkan wisata jenis ini.
“Pengetahuan atau sejarah kelamnya juga harus ditonjolkan,” kata Reza, menambahkan tempat yang lekat dengan mitos-mitos juga berpotensi jadi tujuan wisata.
Hal lain yang harus dipikirkan adalah soal keselamatan peserta di lokasi. Penyelenggara harus memastikan keamanan seluruh peserta yang mengikuti tur tersebut. Beberapa waktu lalu, ada tur mistis di Jakarta yang salah satu tempatnya adalah perlintasan kereta dari Tragedi Bintaro 1987. Peserta nyaris celaka karena berada di sana ketika kereta masih melintas.
Ken Dea Wardani, pegiat wisata yang aktif berbagi pengalaman di Instagram, berpendapat wisata mistis memang menarik. Dia menuturkan, di luar negeri pun ada beberapa tempat yang mengundang rasa ingin tahu pelancong karena terkenal lewat tur horor.
“Tapi sepertinya cukup tur saja, enggak perlu uji nyali.” (*)