BERITA-Peristiwa perjalanan suci Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina kemudian naik ke langit tujuh hingga Sidratul Muntaha wajib diimani Muslim. Dalam peristiwa Isra Miraj yang ditempuh waktu semalam itu, Nabi Muhammad SAW menunggangi kendaraan Buraq.
Disadur dari laman konsultasisyariah.com, buraq atau buroq [arab: البُرَاقُ] termasuk binatang ghaib, yang tidak akan pernah kita jumpai di alam ini. Sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menaikinya ketika isra’ mi’raj, itu bagian dari keistimewaan dan mukjizat beliau dari Allah, yang tentu saja tidak mungkin bisa ditiru orang lain.
Dialah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, dan Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya Dia Mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS. Al-Jin: 26 – 27)
Baca Juga:Mata Berukuran Besar, 7 Pasang Kaki untuk Jalan 5 Pasang Kaki untuk Renang di Perairan Selat Sunda dan Selatan JawaJangan Diklik Jika Dapat Pesan Ini di WhatsApp
Mengingat ini masalah ghaib, sikap yang harus kita kedepankan adalah mengikuti dan meyakini apa yang disebutkan dalam dalil. Artinya, kita hanya boleh meyakini sesuai informasi yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Diantara bentuk dan sifat buraq yang disebutkan dalam hadis shahih,
- Bentuknya seperti binatang tunggangan
- Ukurannya lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal. (Bighal adalah peranakan hasil perkawinan antara kuda dengan keledai)
- Berwarna putih
- Langkah kakinya, sejauh ujung pandangannya.
- Bisa diikat sebagaimana layaknya hewan tunggangan
Diantara hadis yang menceritakan sifat-sifat di atas,
- Hadis dari Malik bin Sha’sha’ah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan kejadian isra mi’raj. Salah satu cuplikan kisahnya, “Dibawakan kepadaku hewan tunggangan berwarna putih, lebih pendek dari bighal dan lebih tinggi dari pada keledai. Yaitu buraq. (HR. Bukhari 3207)
- Hadis dari Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kemudian dibawakan kepadaku seekor hewan tunggangan putih, namanya Buraq. Lebih tinggi dari pada keledai dan lebih pendek dari bighal. Satu langkah kakinya di ujung pandangannya. Lalu aku dinaikkan di atasnya. (HR. Ahmad 17835, Muslim 164, dan yang lainnya).
- Sesampainya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di masjidil aqsha, beliau shallallahu ’alai wa salam mengikat buraqnya di tempat yang biasa digunakan para nabi untuk mengikat tunggangannya. Beliau mengatakan “Aku mengikat buraq di salah satu pintu masjid baitul maqdis, tepat di mana para nabi mengikatkan hewan tunggangan mereka” (Muslim no. 162, Abu Ya’la dalam musnadnya 3375)