“Artinya, kita semua juga perlu waspada terhadap kemungkinan mutasi ganda seperti ini,” ungkap Profesor Tjandra yang pernah menjabat sebagai direktur WHO SEARO dan Dirjen P2P & Kepala Balitbangkes di Kementerian Kesehatan itu.
Pemerintah Inggris mengambil tiga langkah penting usai menemukan kasus B117 yakni melaporkannya ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Desember 2020 dalam kerangka International Health Regulation (IHR).
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kemudian menyampaikan kemungkinan dampak mutasi ini dan membentuk suatu badan khusus untuk mempelajarinya, yakni NERVTAG on SARS-CoV-2 Variant B117. (*)