BERITA-Sedih dan tragis, mungkin itu kata yang tepat untuk kejadian yang dialami oleh bocah itu. Setelah 8 tahun dibesarkan oleh ibu asuh, bocah itu kembali ke pelukan orang tuanya. Namun bukan bahagia yang didapat, bocah itu justru menerima siksaan hingga menyebabkan trauma yang mendalam.
Lewat unggahan Facebook Sri Sumanti, ia menceritakan bahwa selama 8 tahun bocah tersebut tak pernah diurus keluarganya.
https://www.facebook.com/100005097136401/videos/1644411955738693/
Dari pengakuannya, bocah itu dibesarkan dan disekolahkan olehnya. Tapi tiba-tiba beberapa waktu lalu bocah itu diambil paksa oleh keluarganya.
Baca Juga:Tiru Gaya Jokowi, Wali Kota Surabaya Blusukan Gorong-gorongSejak 2019 Anies akan Jual Saham Bir, DPRD DKI Jakarta: Engga akan Saya Jual
“Udah besar cuma diambil secara paksa cuma mau disiksa, sampai-sampai dia trauma mendalam setahun sama orang tua kandungnya, dia lari ke pelukan saya,” tilis dia lewat Facebook.
https://www.facebook.com/100005097136401/videos/1644412009072021/
Bocah itu bahkan nekat berjalan sejauh 20 kilometer untuk kembali ke pelukan Sri. Lalu kemudian orang tua bocah itu datang lagi.
Dalam video yang dibagikan ulang oleh akun facebook tersebut tampak bocah itu menangis di pelukan seorang wanita berkerudung pink.
Sementara itu, seorang wanita lainnya mencoba membujuk bocah itu agar pulang bersmanya.
“Aku selama ini nelantarkan dia 8 tahun, ini waktu aku ngurusin dia,” kata wanita itu dengan nada tinggi.
Tapi bocah itu justru enggan ikut, ia malah menangis semakin keras.
“Nanti dipukul pakai tangan, nanti kalau salah apa-apa kadang dipukul. Terus nanti ada kerjaan salah dipukul pakai martil, Mamak di luar,” kata bocah itu sambil menangis.
“Bukan martil itu kejatuhan kayu,” si wanita tadi mengelak.
Baca Juga:Rencana Anies Baswedan Lepas Saham Pemprov DKI Jakarta, Rekan Indonesia: Jangan Halang-halangi Gubernur Jual Saham Bir dongGubernur Sulsel Nurdin Abdullah Tersangka Korupsi, Mantan Wakil Ketua KPK: Menggenaskan, Pelaku Kejahatan dari Partai Penguasa
“Kan pertama kali kejatuhan kayu, baru kan bersalah dipukul juga,” sambung bocah itu tak berhenti dari tangisnya.
Si wanita berkerudung pink pun menanyakan lagi kebenaran cerita yang ia dengar.
“Abang kalau makan kalau ada uang, kalau nggak ada uang enggak makan?” tanya dia.
“Betul,” jawab bocah itu singkat.
Selain diduga mengalami pemukulan, bocah itu juga diduga disuruh mencuri cabai milik tetangganya. (*)