Dia juga menyoroti agenda regional MBS yang menjabat sebagai menteri pertahanan dalam Perang Yaman. Ia mengecam segala bentuk upaya menekan demokrasi dan kebebasan berekspresi di seluruh wilayah Timur Tengah –yang sebagian besar disponsori oleh Arab Saudi dan Uni Emirate Arab.
“Ketakutan, intimidasi, penangkapan, dan mempermalukan para intelektual di hadapan publik, serta penangkapan pemimpin agama yang berani mengutarakan pendapat mereka,” seperti yang dikatakan Khashoggi dalam tulisan pertamanya September 2017, dikutip dari Washington Post.
New York Times pada Februari merilis laporan yang menyebutkan bahwa MBS dalam sebuah percakapan dengan ajudannya di tahun 2017 mengatakan akan menggunakan ‘peluru’ pada Khashoggi jika ia tidak kembali ke Saudi dan mengakhiri kritiknya terhadap pemerintahannya.
Baca Juga:Meski Korea Utara Negara Tertutup, Hak Perempuan Sangat Diperhatikan, Salah Satunya Saat Wanita Pekerja HamilBelum Muncul untuk Klarifikasi, Kini Diduga Status WhatsApp Nissa Sabyan Bocor, Ini Isinya
Keberanian Khashoggi dibungkam pada 2 Oktober oleh kekuasaan Kerajaan. Pada hari itu, Khashoggi yang berada di dalam gedung Konsulat dibunuh secara brutal oleh para agen nakal Saudi. Dalam laporan PBB disebutkan wartawan itu diseret, dicekik, kemudian dimutilasi oleh 11 orang yang dikirim dari Riyadh.
Rincian mengenai apa yang terjadi pada Khashoggi telah diungkap oleh media Turki dan penyelidikan oleh Pelapor Khusus PBB Agnes Callamard tentang eksekusi di luar proses hukum. Dalam catatan berdasarkan bukti audio intelijen menunjukkan, eksekutor mendiskusikan cara memotong dan mengangkut mayat Khashoggi. Beberapa menit sebelum Khashoggi memasuk gedung, salah satu anggota bahkan bertanya “apakah hewan kurban telah tiba?.
“Sendi akan dipisahkan. Ini bukan masalah. Tubuhnya berat. Pertama kali, aku harus memotongnya di lantai. Jika kita mengambil kantong plastik dan memotongnya menjadi beberapa bagian, itu akan selesai. Kami akan membungkus setiap bagian,” demikian percakapan dokter forensik terkenal Saudi Mohammed Tubaigy dengan perwira intelijen senior Maher Abdulaziz al-Mutreb.
Suara perlawanan Khashoggi terdengar dalam rekaman. Sekitar 24 menit usai Khashoggi tiba di Konsulat, intelijen Turki mendengar adanya suara suara gergaji dan robekan kantong plastik.
Aksi pembunuhan keji itu dilakukan oleh warga Saudi, termasuk orang dekat Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman, Kepala Intelijen Mayor Jenderal Ahmed Asri, dan Saud al-Qahtani yang pernah menjadi tangan kanan Pangeran.