BERITA-Terungkap sudah alasan mengapa Alfamart dan Indomaret selalu bersebelahan. Di sejumlah tempat, sering ditemukan gerai toko ritel modern seperti Indomaret yang letaknya berdekatan dengan Alfamart, begitu pula sebaliknya. Bahkan, tidak sedikit dari kedua gerai tersebut yang bahkan letaknya bersebelahan persis tanpa diselingi oleh toko lain.
Baca: Selalu Bersebelahan, Alfamart dengan Indomaret Lebih Kaya Siapa?
Semua memang karena persoalan bisnis antara Alfamart dan Indomaret group. Keduanya saling mengambil untung dari fenomena bersebelahan itu.
Jika melihat dengan pandangan awam, mungkin bersebelahannya Alfamart dan Indomaret itu terlihat aneh dan lucu. Namun dalam kaca mata bisnis, bersebelahannya Alfamart dan Indomaret itu menguntungkan.
Baca Juga:Kontak Tembak TNI dengan KKB di Intan Jaya, Prajurit Yonif 400/BR GugurOvertly Sexual, Facebook Blokir Iklan Foto Sapi karena Terlalu Seksi
Logikanya, korporasi besar seperti Alfamart dan Indomaret sebelum memilih bersebelahan atau sebelum membuka gerai, pasti akan melakukan riset pembeli terlebih dahulu. Jika tidak riset, sama saja bunuh diri. Mereka pebisnis, bukan pedagang.
Bedanya, pebisnis memakai data untuk menunjang keputusannya, sementara pedagang kelontong biasa, hanya memakai insting semata dan tidak memikirkan secara spesifik model dagangannya. Pedagang hanya menginginkan dagangan laris terjual serta mendapatkan penghasilan. Sedangkan, pengusaha seperti owner Alfamart atau Indomaret umumnya berpikir tentang perencanaan usaha dalam jangka panjang.
Soal riset tempat dan pembeli, tidaklah mudah. Semuanya harus terukur, punya data, dan menyimpulkannya butuh waktu lama. Tidak ada perusahaan seperti Indomaret atau Alfamart yang mau bertaruh besar menggelontorkan duit di tengah ketidakjelasan pembeli apalagi sampai bersebelahan “buta”.
Makanya, Alfamart atau Indomaret sebelum bersebelahan, pasti menggelontorkan dana awal untuk riset. Hitung-hitung sebagai modal awal untuk kepentingan data. Setelah riset, jika tempat cocok, otomatis gerai langsung pasang patok akan menggelar lapak di tempat itu secara temporer atau permanen.
Contohnya, jika Alfamart yang mematok tempat duluan, maka hampir pasti Indomaret akan ikut di sebelahnya. Begitu juga sebaliknya. Pengikut pasti untung, karena sudah tidak mengeluarkan ongkos riset. Sederhananya begini, tidak mungkin, satu dari perusahaan itu asal buka gerai?
Sebab sewa atau membeli tempat, memakai tenaga masyarakat sekitar sebagai karyawan, butuh dana dan pasti besar. Mau rugi belaka? Yang terakhir, untungnya mereka bersebelahan, bisa juga membantu masyarakat yang malas antre. Misal di Alfamart terlalu ramai dan antreannya terlalu panjang (biasanya kasirnya cuma 2), customer kemungkinan pindah ke sebelah Alfamart, yakni Indomaret.