BERITA-Bukalah Google sekarang. Lalu ketikkan nama “Guy Babcock”. Apa yang muncul di pencarian? Ya, ada lebih dari setengah lusin foto seorang pria dengan tulisan “Guy Babcock, seorang pedofil” di fotonya. Padahal, pria itu tak pernah terobsesi untuk menjadi “predator” anak-anak.
Akhir Januari lalu, dalam perbincangan dengan The New York Times, Guy Babcock mengungkapkan bagaimana frustasinya dia karena tuduhan yang kejam itu menyebar di internet dan dengan mudah ditemukan orang lain ketika mengetikkan nama dirinya di Google. Tulisan itu berasal dari platform online yang tak memverifikasi kebenaran konten yang diunggah oleh orang lain di sana (user generated content). Dan itu telah bertahun-tahun muncul di sana.
Tak hanya Guy Babcock, seorang insinyur perangkat lunak berusia 59 tahun, yang jadi korban. Istrinya, kakaknya, kakak iparnya, keponakannya yang masih remaja, sepupunya, juga tak luput dari sasaran fitnah yang diunggah di internet.
Baca Juga:Apple Rilis Sistem Operasi iOS 14.5, Sembunyikan Alamat IP Pengguna Safari dari GoogleSmartwatch Facebook Dikabarkan akan Gunakan Sistem Operasi Android
Mereka semua telah dipukul. Para pria dicap sebagai penganiaya anak dan pedofil, yang wanita disebut sebagai pencuri dan penipu. Hanya putranya yang berusia 8 tahun yang selamat dari serangan.
Babcock merasakan benar bagaimana fitnah online itu telah merusak reputasinya. Seorang tetangga bahkan menjauhinya dan memasang kamera pengawas di rumahnya setelah membaca fitnah terhadap Babcock yang ditemukan lewat pencarian Google. Fitnah itu telah benar-benar menjadi mimpi buruk untuknya.
Didorong rasa frustasi dan penasaran untuk mengetahui siapa pelakunya, penelusuran Guy Babcock akhirnya membawanya pada satu seorang perempuan bernama Nadire Atas, yang pernah bekerja di perusahaan milik ayahnya puluhan tahun lalu. Namun, kepada New York Times yang mewancarainya untuk konfirmasi, wanita itu membantah sebagai pelakunya. Belakangan, Nadine malah membuat konten yang menyerang pribadi wartawan New York Times bernama Kashmir Hill.
Hampir dua pekan setelah laporan itu muncul di New York Times, pada 10 Februari lalu, media ternama Amerika itu menulis bahwa polisi telah menangkap Nadine Atas pada 9 Februari lalu di Toronto, Kanada.
Menurut New York Times, Nadire Atas didakwa melakukan kejahatan termasuk pelecehan dan pencemaran nama baik.