BERITA-Facebook dilaporkan telah memblokir sebuah iklan yang memuat foto sapi lantaran dianggap melanggar aturan tentang konten telanjang yang oleh Facebook disebut sebagai konten “overtly sexual” alias terlalu seksi.
Iklan foto sapi yang dilarang itu milik Northwall Gallery, sebuah usaha foto fotografi dan karya seni asal Winchester, Inggris Raya, yang rajin beriklan di Facebook untuk mempromosikan produknya.
Dilansir dari BBC, pemilik Northwall Gallery bernama Mike Hall mengatakan sudah hampir dua bulan dia tak bisa beriklan di Facebook karena dinilai telah berkali-kali melanggar aturan. Foto sapi telanjang itu hanya salah satunya. Selain itu, beberapa foto lain yang diiklankan lewat fanpage Northwall Gallery juga diblokir oleh Facebook karena dianggap melanggar aturan. Padahal, menurut Mike Hall, tak ada yang salah dengan foto-fotonya.
Sejumlah foto lain yang diblokir termasuk:
Baca Juga:Wanita Berusia 60 Tahun Ini Bertahun-tahun Membuat Konten Fitnah Online, ‘Guy Babcock’ KorbannyaApple Rilis Sistem Operasi iOS 14.5, Sembunyikan Alamat IP Pengguna Safari dari Google
- Foto lampu neon yang membentuk tulisan “Disco” diblokir karena dianggap mempromosikan alkohol.
- Foto kereta trem di Reims, Prancis, yang menurut Facebook melanggar kebijakan penjualan tiket.
- Foto kembang api, diblokir karena dianggap mempromosikan senjata
- Foto sejumlah pria pemain olahraga kriket berpakaian lengkap yang sedang menerima arahan sambil berpelukan, diblokir karena dinilai terlalu seksi
- Foto sebuah gedung tinggi juga diblokir karena dianggap terlalu seksi
Kekecewaan Mike kian membuncah lantaran berkali-kali mengajukan banding untuk memprotes pemblokiran iklan tanpa dasar itu, namun tak mendapat respon.
“Saat Anda menjalankan bisnis kecil, atau bisnis apa pun di mana Anda mencoba mencari tahu apa yang salah, Anda tidak dapat melakukan proses sewenang-wenang tanpa ada yang bisa diajak bicara,” kata Mike.
“Ketika saya menyiapkan akun saya dengan Facebook, saya harus memverifikasi bisnis saya dengan mereka – tetapi setelah itu jatuh ke jurang yang dalam,” tambahnya.
Setelah kasusnya dipublikasikan di BBC pada Selasa lalu, barulah Facebook membuka blokirnya. Menurut Facebook, pemblokiran itu terjadi karena kesalahan dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang timbul.
Facebook tidak menjelaskan lebih detail bagaimana kesalahan itu bisa terjadi. Namun, diduga kuat karena Facebook mengandalkan mesin algoritma untuk meninjau sebuah iklan sebelum diputuskan disetujui untuk ditayangkan. Kemungkinan besar algoritma Facebook tak bisa membedakan sapi yang telanjang (sejak kapan sapi berpakaian), dengan manusia telanjang.