BERITA-Sharon Peacock yang menjadi Kepala Konsorsium Covid-19 Genomics, Inggris, memprediksi, varian baru virus corona asal negaranya akan menyebar ke seluruh dunia.
Varian baru virus corona yang lebih menular ini pertama kali dideteksi di Kent, Inggris Selatan, pada September 2019. Dalam pelacakan konsorsium tersebut, penyebaran virus itu telah sampai ke lebih dari 50 negara.
Menurut Peacock, vaksin-vaksin yang baru dikembangkan efektif terhadap varian baru dari Inggris ini.
Baca Juga:Mengerikan, Video Saat Truk-truk Besar yang Terlibat Kecelakaan BeruntunGoogle Deteksi Ratusan Aplikasi Jahat Android, Apa Saja?
Tetapi ia memperingatkan bahwa mutasi virus akan berlanjut hingga menjadi varian baru virus corona yang lebih ganas dari sekarang.
Selain varian baru asal Inggris, juga telah telah menyebar varian baru asal Afrika Selatan (Afsel).
Para ilmuwan dunia khawatir, vaksin Covid-19 yang sudah beredar di dunia, kurang efektif dalam menghadapi varian baru virus itu.
Ternyata, kekhawatiran mereka terbukti. Setidaknya ada dua vaksin yang dinilai kurang efektif dalam menangkal varian baru virus corona dari Afsel.
Dalam sebuah studi yang dirilis pada 2 Februari 2021 lalu, peneliti Universitas Cambridge, Inggris menemukan data bahwa vaksin Pfizer-BioNTech kurang efektif menangkal varian baru itu.
Sementara pihak AstraZeneca pada Sabtu (6/2/2021) mengumumkan data awal menunjukkan vaksin mereka memberikan perlindungan terbatas terhadap penyakit ringan yang disebabkan varian virus dari Afsel.
Seperti dilansir The Financial Times of London, kelompok yang diuji coba itu berjumlah sekira 2.000 orang dan muda, dengan usia rata-rata 31. Tapi tidak ada satu pun peserta studi yang dirawat inap atau meninggal dunia.
Baca Juga:Tebus Utang Orang Tuanya yang Sudah Meninggal, Bocah Putus Sekolah Ini Tempuh 2 Km Bekerja Keras, Demi 2 AdiknyaKapal Perang AL Tentara Pembebasan Rakyat China Terobos Perairan Laut Natuna Utara
“Vaksin kita mungkin tidak mengurangi kasus penularan. Tapi tetap dapat melindungi pasien dari kematian, perawatan rumah sakit dan sakit parah,” kata Sarah Gilbert, yang memimpin pengembangan vaksin bersama Oxford Vaccine Group.
Saat ini pihak AstraZeneca sedang mengembangkan vaksin mereka agar dapat menghadapi varian baru virus corona dari Afsel dengan efektif. Menurut Gilber, modifikasi vaksin akan siap pada musim gugur mendatang.
Selain vaksin Pfizer dan AstraZeneca, ada dua merek vaksin lainnya yang diketahui juga kurang efektif menangkal varian baru virus corona dari Afsel.
Kedua vaksin itu adalah dari Novavax dan Johnson & Johnson. Para peneliti menemukan data bahwa varian baru virus itu mengurangi kemampuan vaksin untuk melindungi seseorang dari Covid-19.