LAMPUNG-Tim peneliti Itera telah selesai melakukan uji laboratorium terhadap batu meteor yang jatuh di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.
Baca: Peneliti Itera Pastikan Batu yang Jatuh di Lampung, Meteor
Dilansir dari ANTV, batu itu mengandung besi sebesar 36 persen, silika 35 persen dan mangan 11 persen serta beberapa unsur logam yang berbahaya lain bagi tubuh manusia seperti kromium, seng, nikel, selenium, alumunium dan besi oksida tiga.
Robiatul Muztaba dari Itera menyebut, unsur-unsur besi dan logam yang berada dalam batu meteor sangat berbahaya jika terurai dengan air dan masuk ke dalam tubuh manusia.
Baca Juga:Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 Masih Misteri, KNKT: Jangan Buat Asumsi, Datanya Masih Jauh dari KurangInvestigasi Penyebab Amblesnya Tol Cipali KM 122, Jangan Salahkan Hujan
Menurutnya, kandungan logam dan besi itu dapat terurai dan terikat dengan air, sehingga dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dalam tubuh.
Tim peneliti Itera akan kembali melakukan penelitian untuk mengetahui umur batu meteor dan kemungkinan ada tidaknya unsur radioaktif.
Diduga batu itu berasal dari sabuk asteroid yang berad di antara Planet Mars dengan Planet Jupiter. Batu itu terhempas oleh gaya gravitasi Planet Jupiter hingga masuk ke atmosfir Bumi dan jatuh di Lampung.
Fenomena hujan meteor sendiri memang terjadi sepanjang Januari 2021, dengan puncaknya pada 3-4 Januari lalu.
Sebelumnya, warga Lampung Tengah dihebohkan dengan temuan tiga benda yang diduga batu meteor pada 28 Januari 2021.
Satu batu itu menimpa dapur rumah milik Mustajab, di Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah. Ukurannya, 25 centimeter dengan berat 2 kilogram.
Satu batu ditemukan di sawah miilk Sukirno, di Kampung Astomulyo, Dusun 8 Kecamatan Punggur, dengan berat 1,75 kilogram/
Baca Juga:Aldebaran di Ikatan Cinta Pakai Baju Pink, Mana Fansnya?YouTuber Tewas Ditembak Saat Prank Menyamar Perampok
Batu ketiga ditemukan di dalam kamar milik Satinem, di Kampung Mojopahit, Kecamatan Punggur dengan berat 300 gram. Ketiga batu meteor itu kini disimpan di rumah masing-masing warga. (*)