JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutarakan, pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) periode pertama 11-25 Januari 2021 tidak efektif dan tidak konsisten.Â
Selain menyinggung pelaksanaan PPKM yang tidak efektif, Jokowi juga mengingatkan soal ekonomi yang turun saat pemberlakuan PPKM.
Pernyataan itu dilontarkan Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) Pendisiplinan Melawan COVID-19 pada Jumat (29/01/2021) lalu, yang diunggah ke Akun YouTube Sekretariat Kabinet, Minggu (31/1/2021).Â
https://www.youtube.com/watch?v=3yltK5vd9BI
Baca Juga:BMKG Beri Peringatan Bagi Dunia Penerbangan, Prediksi Awan Cumulonimbus di Wilayah IniAda Obat Nyamuk, Ditinggal Kakak Saat Tidur di Ayunan, Bayi 18 Bulan Tewas Terbakar
Berikut pernyataan lengkap Jokowi seperti dikutip berita.radarcirebon.com dari YouTube Sekretariat Kabinet:Â
Bismillahirrahmanirahim
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semuanya.
Saya ingin menyampaikan mengenai yang berkaitan dengan PPKM tanggal 11 Januari sampai 25 Januari.
Kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif.
Mobilitas juga masih tinggi, karena kita memiliki (data mobilitas), indeks mobility-nya ada.
Sehingga di beberapa provinsi Covid-19 nya tetap naik.
Saya ingin Menko ajak sebanyak-banyaknya pakar epidemiologi, sehingga dalam mendesain kebijakan itu betul-betul bisa lebih komprehensif.
Sebetulnya esensi dari PPKM ini kan membatasi mobilitas.
Namanya saja kan pembatasan kegiatan masyarakat.
Tetapi yang saya lihat di implementasinya kita tidak tegas dan tidak konsisten.
Ini hanyalah masalah implementasi.
Sehingga saya minta betul-betul turun ke lapangan, ada di lapangan, tetapi juga siap dengan cara-cara yang lebih praktis dan sederhana agar masyarakat tahu apa sih yang namanya 3M itu.
Siapkan juga masker yang memiliki standar-standar yang benar sehingga masyarakat yang tidak pakai langsung diberi (masker), pakai, diberitahu apa-apa-apa-apa.
Baca Juga:Terdengar Ledakan, Lantai 1 Bogor Trade Mall Kebakaran, Ini VideonyaSuka Makan Durian Disertai Minum Kopi, Berbahayakah?
Ini memang harus bekerja se-simple mungkin, sesederhana mungkin, tapi betul-betul ada di lapangan, di provisi-provinsi yang sudah kita sepakati.
Yang kedua, menurut saya, hati-hati ini turun.
Ada PPKM, ekonomi turun.
Sebetulnya nggak apa-apa, asal Covid-nya juga turun, tapi ini tidak.
Menurut saya, coba dilihat lagi.
Tolong ini betul-betul dikalkulasi.
Betul-betul dihitung, sehingga kita mendapatkan formula yang memang formula standar itu nggak ada.
Negara lain nggak ada, formula standar apa nggak ada.