NEW DELHI-Polisi Delhi mengatakan ledakan itu disebabkan oleh bom rakitan berdaya ledak rendah dan merusak kaca jendela tiga mobil terdekat yang diparkir.
Kementerian luar negeri Israel mengatakan tidak ada kerusakan yang terjadi pada gedung kedutaannya dan semua diplomat Israel dan staf kedutaan aman.
“Insiden itu sedang diselidiki oleh pihak berwenang di India, yang berhubungan dengan otoritas Israel yang relevan,” kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:Simpan Jasad Ibunya di Dalam Kulkas Selama 10 Tahun, Ini Alasan YumiBanjir Lumpur dari Perbukitan Terjang Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika
Seorang pejabat Israel, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada Reuters bahwa meskipun tidak ada korban jiwa, India dan semua elemen di Israel menganggap ledakan itu sebagai insiden teroris.
Menteri Luar Negeri India S Jaishankar mengatakan dia telah meyakinkan kedubes Israel tentang perlindungan penuh bagi Kedutaan Besar dan diplomat Israel.
Ledakan itu terjadi Jumat (29/1/2021) sekitar pukul 5 sore waktu setempat saat Presiden India Ram Nath Kovind dan Perdana Menteri Narendra Modi sedang berada dalam upacara militer yang berjarak hanya satu kilometer dari lokasi ledakan.
Polisi India dengan cepat mengamankan lokasi ledakan.
Sebelumnya pada tahun 2012, ledakan di dekat kedutaan Israel di New Delhi melukai istri diplomat Israel, sopirnya, dan dua orang lainnya. Kejadian itu bertepatan dengan serangan terhadap diplomat Israel lainnya di Tbilisi, Georgia. (Reuters)