Penyebab : Penyebab gerakan tanah diduga akibat kondisi geologi yaitu litologi batuan dan kemiringan lereng yang sangat curam di daerah lokasi bencana. Selain itu Curah hujan dengan intensitas tinggi dan lama memicu terjadinya gerakan tanah
Dampak :
- Tanggal 20 Januari 2021 sekitar pukul 05.00 WITA Gerakan tanah mengakibatkan akses jalan tidak bisa dilewati oleh kendaraan karena jalan tertutup material longsoran di ruas Jalan Trans – Flores, tepatnya di KM 17 , Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Tanggal 19 Februari 2021 sekitar pukul 18.30 WIT, gerakan tanah dan banjir bandang mengakibatkan 75 keluarga atau sekitar 300 jiwa terdampak bencana di Kampung Uwibatu, Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai, Provinsi Papua
- Tanggal 20 Januari 2021 sekitar pukul 08.15 WIB, gerakan tanah mengakibatkan tebing setinggi 7 meter longsor tepat dibelakang rumah warga di Kelaurahan Pengkok, Kecamatan Patuk pada hari Rabu
- Tanggal 19 Januari 2021 , gerakan tanah mengakibatkan dua rumah mengalami kerusakan pada bagian belakang karena tertimpa material longsoran dari tebing di Pedukuhan Glingseng, Desa Munthuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I Yogyakarta
Peta prakiraan potensi gerakan tanah dari Badan Geologi perlu diacu sebagai peringatan dini. Masyarakat dapat mengunduh melalui www.vsi.esdm.go.id
Rekomendasi
- Pemilik rumah yang mengalami kerusakan dan masyarakat sekitar yang lokasi bangunannya berada di lokasi bencana sebaiknya mengungsi ketempat yang lebih aman karena berpotensi terjadinya gerakan tanah susulan;
- Segera memasang garis pengaman agar tidak dijadikan sebagai ajang tontonan warga dan tetap waspada karena masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan terutama saat terjadi hujan;
- Melandaikan lereng, mengatur drainase dan memperkuat kestabilan lereng dengan pembuatan penahan lereng (rekayasa teknis) yang mengikuti kaidah – kaidah geotek;
- Membersihkan material longsoran harap mengutamakan faktor keselamatan karena masih berpotensi terjadinya longsor susulan;
- Menjaga fungsi lahan dengan menanami vegetasi berakar dalam dan kuat serta menata aliran air permukaan pada tebing;
- Tidak membangun bangunan dengan jarak berdekatan dengan tebing yang curam/terjal;
- Tidak memotong lereng untuk mendirikan bangunan
- Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah dan gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana gerakan tanah;
- Masyarakat setempat dihimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah / BPBD setempat.