JAKARTA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) kembali mengidentifikasi enam penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
https://twitter.com/SAR_NASIONAL/status/1350951571169927168?s=20
Baca: Tim DVI Polri Identifikasi 5 Penumpang Sriwijaya Air SJ-182, 2 di Antaranya Anak-anak
Salah satu korban yang teridentifikasi di antaranya adalah pramugari yang merupakan kru ekstra dari maskapai NAM Air yang akan terbang dari Pontianak yaitu Grislend Gloria (28).
Baca Juga:Hari ke-11, 14 Bagian Tubuh Penumpang dan 3 Serpihan Kecil PesawatTerungkap, Mengapa Pesawat Tidak Terbang Melintasi Ka’bah
“Sampai jam 17.00 ini, korban yang berhasil diidentifikasi bertambah enam,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi pers yang digelar di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 19 Januari.
Selain Grislend Gloria, lima orang lainnya yang diidentifikasi adalah Kolisun (37); Faisal Rahman (30); Andi Syifa Kamila (23); Sinta (23) ; dan Mulyadi (39). Kelima penumpang ini, kata Rusdi, berhasil diidentifikasi melalui metode pencocokkan DNA.
Dengan penambahan ini, maka total penumpang yang berhasil diidentifikasi hingga saat ini telah mencapai 40 orang.
“Kemarin 34 korban kemudian hari bertambah 6 korban. Maka secara keseluruhan berjumlah 40 orang,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak sempat hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 9 Januari 2020.
Selanjutnya, otoritas memberikan kepastian jika pesawat itu jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Total pesawat tersebut mengangkut 62 orang diantaranya 12 kru pesawat dan 50 penumpang yang terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi.
Baca Juga:Kebebasan Informasi, Ribuan Dokumen Rahasia UFO Milik CIA Bisa Diakses PublikFenomena Suara Misterius Tanpa Henti di Luar Angkasa, Dengar Audio di Link Ini
Ada pun operasi pencarian terhadap badan pesawat, termasuk pencarian bagian dari Cockpit Voice Recorder (CVR) dan jasad para penumpang telah diputuskan untuk diperpanjang selama tiga hari. (*)