Pada 10 Juni 1971, Presiden Soeharto mengunjungi Cilacap untuk meresmikan ekspor pertama Antam ke Jepang. Pada waktu itu, proyek pasir besi dianggap menguntungkan dan menghasilkan devisa negara sebesar 1,5 juta dolar AS.
Hingga di akhir kejatuhan pemerintah Orba, Antam tercatat masih berperan vital dalam pembangunan. Guna mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun 1997 Antam menawarkan 35 persen sahamnya ke publik, alias melakukan initial public offering (IPO).
Kemudian tahun 1999, Antam go international dengan mencatatkan sahamnya di Australia dengan status foreign exempt entity. Status tersebut pada tahun 2002 meningkat menjadi ASX Listing dengan ketentuan lebih ketat. (*)