JAKARTA-Yang Liwei, astronot pertama China, tengah sendirian di penerbangan perdananya ke luar angkasa. Ia merasakan bagaimana kapsul yang ia tempat itu melayang di ruang hampa. Tapi, kemudian, ia mendengar suara ketukan tanpa henti.
https://youtu.be/lZ5ZvVZ4jWk
Hal itu terjadi pada tahun 2003. Ketika diwawancarai mengenai pengalaman tersebut, Liwei mengaku mendengar “seseorang mengetuk badan roket luar angkasa saya, mirip seperti suara ketukan palu kayu pada ember besi.”
“Suara itu tidak berasal dari luar maupun dalam kapsul luar angkasa,” demikian kata dia, melansir BBC.
Baca Juga:Mengaku Tak Bersalah, Kristen Antoinette Gray Dideportasi dari Bali6.619 Jiwa Terdampak Banjir Pekalongan
Kejadian itu membuatnya sedikit gugup dan diam-diam melirik ke luar jendela roket, namun, ia tak menemukan penjelasan apa-apa atas ketukan yang membuatnya merinding itu.
Ketika masih berada di luar angkasa, maupun ketika sudah tiba di Bumi, Liwei masih dibayangi suara misterius tersebut. Ia bahkan mencoba menirukan suara tersebut agar para pakar bisa membantunya memahami asal suara. Namun, hingga kini ia tak menemukan jawaban.
https://youtu.be/RkEV4FljRaM
Tak mengherankan, cerita suara misterius ini mendapat banyak perhatian khalayak.
Apa – atau siapa? – yang telah mengetuk roket Liwei ketika ia sedang sendirian di tengah luar angkasa, ribuan kilometer jauhnya dari Bumi?
Karena tidak ada medium perambatan suara, luar angkasa seharusnya sunyi senyap.
“Perambatan suara membutuhkan medium, entah partikel udara atau molekul air atau partikel atom,” kata Prof Goh Cher Hiang, pakar teknik luar angkasa dari National University of Singapore, pada BBC.
Suara guntur bisa menjadi contoh dibutuhkannya medium bagi perambatan suara. Selain itu tiap orang bisa merasakan suara yang merambat via udara, di bawah laut, atau lewat instrumen musik.
“Jika suara berupa ketukan, maka ada sesuatu yang secara fisik “menabrak” roket luar angkasa yang ditempati astronot tersebut,” kata dia, sembari menambahkan bahwa pendapatnya tersebut murni spekulasi.
Baca Juga:Ancaman Pergerakan Tanah di Sukabumi Meluas, Ratusan Warga MengungsiHujan Lebat Disertai Struktur Tanah Labil, 260 Rumah Terendam
Sementara itu koleganya, Wee-Seng Soh, memiliki penjelasan berbeda. Suara ketukan itu bisa jadi “hasil dari kontraksi atau perenggangan kapsul luar angkasa, terutama karena suhu di luar kapsul tersebut berubah secara drastis seiring orbit.”