Banjir Air Laut Pasang di Kota Manado
Warga di sekitar pesisir pantai Manado panik karena ombak besar yang terjadi. Kepanikan ini pun sempat terekam dalam sebuah video yang dibagikan oleh akun Instagram @ndorobeii.
Dalam video tersebut, tampak air laut sampai masuk ke dalam mal Manado Town Square (Mantos). “Air laut meluap di Mantos Manado,” kata seseorang dalam video yang dibagikan di media sosial tersebut.
Perihal video tersebut, BMKG Maritim Bitung mengatakan, meningkatnya suhu permukaan laut di perairan Halmahera serta Kalimantan Utara menyebabkan angin bertiup kencang dengan kecepatan 20-30 knots sehingga mengakibatkan gelombang tinggi.
Baca Juga:Bencana Banjir dan Longsor Manado: BNPB Catat 6 Orang Meninggal DuniaSituasi Terkini Manado: Bebatuan, Sampah hingga Belasan Perahu Nelayan Terhempas ke Daratan Usai Ombak Ekstrem
“Perbedaan Tekanan udara di antara Perairan utara Kalimantan dan utara perairan Halmahera mengakibatkan angin bertiup kencang dari Barat ke Timur dengan kecepatan 20 – 30 Knots,” tulis BMKG dalam keterangannya, Minggu (17/1) malam.
Dalam analisa dari model InaWAVE pada tanggal 17 Januari, tinggi gelombang di perairan utara Sulut berkisar antara 2,5-4 meter atau termasuk ke dalam kategori gelombang Tinggi (Rough Seas).
“Pada pukul 19.00 WITA di perairan utara Sulut terjadi air pasang 2,3 meter. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan tinggi gelombang di pesisir utara Sulut,” demikian laporan Stasiun Meteorologi Bitung.
Kondisi angin kencang dan gelombang tinggi masih akan berlangsung hingga esok hari, Senin, 18 Januari dan akan berangsur-angsur menurun.
Menambahkan pernyataan Lydia, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo pun menyatakan masyarakat diminta untuk mewaspadai gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter di Manado, Sulawesi Utara. Dia mengatakan gelombang tinggi tersebut dipicu oleh dorongan energi gelombang laut yang bersuperposisi dengan fase pasang air laut.
Gempa di Sulawesi Barat
Setelah dilanda gempa berkekuatan magnitudo 6,2, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga saat ini, korban meninggal dunia akibat gempa Mamuju-Majene, Sulawesi Barat terus bertambah. Hingga pukul siang tadi sekitar pukul 14.00 WITA, dilaporkan korban meninggal dunia menjadi 73 orang.
Baca: BMKG Ingatkan Potensi Gempa Susulan Picu Tsunami di Sulbar
“Dengan rincian 64 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Minggu, 17 Januari.