JAKARTA-Banjir akibat hujan lebat juga menerjang Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Sebanyak 1.801 jiwa mengungsi.
Baca:
“Rincian dari kerugian materil akibat bencana tersebut antara lain satu unit jembatan terputus, 809 unit rumah terendam, tiga unit rumah terbawa banjir dan dua unit rumah rusak berat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam rilisnya, Minggu (17/1).
https://twitter.com/BNPB_Indonesia/status/1350791149347246080?s=20
Sementara itu, terdapat lima kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Kao Barat, Kecamatan Halmahera Utara, Kecamatan Galela Barat, Kecamatan Galela Selatan dan Kecamatan Loloda Utara.
Baca Juga:Video Berjudul ‘Erupsi Gunung Semeru’, Faktanya?Hari Kesembilan, Total Temuan Operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182, 308 Kantong Jenazah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan instansi terkait, masyarakat dan relawan serta tim gabungan dalam melakukan evakuasi masyarakat terdampak.
Selain itu, BPBD Kabupaten Halmahera Utara juga mendirikan tenda pengungsi di perbatasan antara Desa Pitago dan Desa Kai. Adapun BPBD Kabupaten Halmahera Utara memantau banjir saat ini telah berangsur surut.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Maluku Utara berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir.
“BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga di tengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021,” kata Raditya Jati. (*)