JAKARTA – Kabasarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, total temuan selama operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 hingga hari kesembilan mencapai 308 kantong jenazah.
Baca:
Adapun pada hari ini, Minggu, 17 Januari, Basarnas berhasil menemukan 10 kantong potongan tubuh korban, 4 kantong kecil serpihan pesawat. Pencarian dilaksanakan oleh tim Basarnas Special Group dan penyelam dari TNI AL yang hari ini tetap melaksanakan kegiatan penyelaman.
https://www.instagram.com/p/CKJhdupAlui/?utm_source=ig_web_copy_link
Baca Juga:Rekaman CCTV Durasi 14 Detik Ungkap Diduga Pembunuh Gadis Subang di DenpasarITS Kembangkan i-nose c-19, Pendeteksi Covid-19 melalui Bau Keringat Ketiak
“Sehingga total untuk operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 adalah 308 kantong jenazah, serpihan kecil pesawat 58 kantong, potongan besar pesawat 54 bagian, FDR satu unit dan bagian dari CVR (cockpit voice recorder),” katanya, di JICT II, Jakarta Utara.
Lebih lanjut, Bagus berujar unit temuan ini sudah diterima dari KRI Kurau. Adapun, soal unit cover CVR yang ditemukan penyelam adalah CVR Elektronik Unit.
“Saya tadi sudah koordinasi dengan ketua KNKT sedikit menjelaskan supaya tidak bolak-balik bertanya, jadi yang ditemukan adalah bagian dari CVR unit yang disebut adalah CVR Elektronik Unit yang berfungsi untuk menangkap data percakapan yang ada di kokpit itu yang sudah ditemukan,” tuturnya.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, atau 11 nautical mile dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten pada Sabtu, 9 Januari.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 take off pukul 14.36 WIB. Satu menit kemudian pesawat berada di ketinggian 1.700 kaki dan diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar instrumen.
“Pukul 14.40 Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut, oleh karenanya ditanya ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan seconds, SJY 182 hilang dari radar,” kata Budi, Sabtu, 9 Januari.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra. (*)