Banjir terjadi di Kalimantan Selatan sejak Sabtu (9/1/2021) akibat intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya sejumlah aliran sungai di sana. Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 50 cm hingga ada yang mencapai tiga meter.
Dilansir dari Antara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Mujiyat mengatakan kondisi terparah terjadi di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut, selain lima wilayah lainnya yang terdampak air pasang akibat tingginya curah hujan yaitu Kota Banjarbaru, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong.
Untuk Kabupaten Banjar, ungkap Mujiyat, daerah paling terdampak Kecamatan Pengaron dari sepuluh kecamatan yang terjadi banjir. Di kabupaten ini, status tanggap darurat banjir telah ditetapkan sejak Senin 11 Januari 2021 dan akan berlaku hingga 31 Januari 2021.
Baca Juga:Terkini, Suasana di Rumah Duka Syekh Ali JaberSempat Kritis, Begini Kronologis Syekh Ali Jaber Sebelum Wafat
Sementara di Kabupaten Tanah Laut banjir merendam Kecamatan Bati-Bati, Tambang Ulang dan Kurau paling parah dengan ketinggian air berkisar 50 centimeter hingga satu meter.
Banjir di Tanah Laut ini juga merendam jalan raya poros dari arah Banjarmasin menuju Pelaihari dan sebaliknya, sehingga arus lalu lintas juga dialihkan ke jalur alternatif.
Ribuan Rumah Terendam Hingga Rabu (13/1/2021) malam, hujan terus mengguyur secara merata di Kalsel membuat banjir di beberapa kabupaten dan kota semakin parah, terutama di dua kabupaten yaitu Banjar dan Tanah Laut.
Ribuan rumah di 10 kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Banjar kini terendam dengan ketinggian air bervariasi. Dimana Kecamatan Pengaron, salah satu yang terparah ketinggian airnya mencapai dua hingga tiga meter.
Mujiyat mengungkapkan seluruh tim SAR gabungan kini bahu membahu melakukan proses evakuasi warga. Dimana anak-anak, wanita dan lanjut usia jadi prioritas diselamatkan.
“Kami ingatkan masyarakat agar mau dievakuasi karena kondisi banjir saat ini belum ada tanda-tanda surut lantaran hujan yang terus terjadi,” tegasnya.
Belum ada laporan korban jiwa dari bencana banjir yang terjadi hingga saat ini. Aparat setempat terus melakukan proses evakuasi guna mencegah jatuhnya korban jiwa dari bencana tahunan di musim hujan ini.
Baca Juga:Alasan Dimakamkan di Lombok, Syekh Ali Jaber: Kakek Saya Syahid Lawan Penjajah Jepang di Lombok30 Desember 2020, Syekh Ali Jaber: Jika Saya Meninggal di Indonesia, Tolong Makamkan Saya di Lombok
Tak hanya rumah penduduk, beberapa akses jalan raya lintas kabupaten juga terendam hingga terganggunya arus kendaraan. Ruas jalan nasional di Provinsi Kalimantan Selatan yang menghubungkan antarkabupaten dan kota putus diterjang banjir setelah oprit jembatan di Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar terputus sejak Kamis (14/1/2021) pagi.