JAKARTA-Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengungkapkan data terbaru temuan yang diterima Basarnas dari pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Baca:
Saat jumpa pers di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/1/2021), Bagus mengatakan pada pencarian hari kelima ini terdapat penambahan dua kantong jenazah korban.
https://www.instagram.com/p/CJ_N-S2hKyE/?utm_source=ig_web_copy_link
Baca Juga:Kemenko Marves Kirim Kapal Riset ARA,Temukan Potongan Logam di Dasar LautEfikasi Vaksin Sinovac 65,3 %, Lebih Rendah dari Pfizer dan Moderna? Ini Penjelasan Pakar UGM
“Pada hari ini, saya melaporkan kita mendapatkan 141 kantong jenazah berisi bagian tubuh atau body parts,” kata Bagus.
Temuan lain, yakni total 31 kantong yang berisi serpihan pesawat kecil dan 28 kantong potongan besar pesawat. Serta Flight data recorder (FDR) atau bagian kotak hitam pesawat juga telah dievakuasi.
https://www.youtube.com/watch?v=imJHE0KoSrA
Diketahui, operasi pencarian pada hari ini sempat terhenti karena gelombang tinggi dan angin kencang. Namun, menjelang sore ketika cuaca membaik, Tim SAR kembali melanjutkan pencarian dan berhasil mendapatkan penambahan temuan tersebut.
“Walaupun cuaca saya anggap tidak mendukung atau kurang mendukung, namun di sela-sela cuaca yang kadang-kadang bagus dan tidak, masih tetap semangat melaksanakan operasi pencarian atau operasi SAR,” ujar Bagus.
Bagus menyebut pencarian korban dan material pesawat masih akan terus berlanjut. Terlebih, cockpit voice recorder (CVR) yang merupakan bagian lain dari kotak hitam yang menyimpan isi percakapan pilot dan kopilot juga masih dicari.
Bagus berharap, Kamis besok cuaca akan lebih mendukung pelaksanaan operasi SAR. Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.